Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kak Seto: "Dinas Pendidikan Harus Menarik LKS itu"

Kompas.com - 12/04/2012, 17:15 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerhati pendidikan anak, Seto Mulyadi, mengatakan, Lembar Kerja Siswa (LKS) kontroversial yang beredar di sejumlah SD di DKI Jakarta saat ini harus ditarik dari peredaran. Menurutnya, langkah itu harus ditempuh sebagai salah satu upaya menghapus materi negatif yang disajikan LKS tersebut.

"Tidak bisa tidak. Dinas pendidikan harus menarik LKS itu," kata pria yang akrab disapa Kak Seto itu kepada Kompas.com, Kamis (12/4/2012), di Jakarta.

Ia menjelaskan, sudah menjadi kewajiban pihak terkait untuk melakukan evaluasi awal sebelum sebuah materi ajar disampaikan kepada siswa. Dalam kasus ini, ia menegaskan, setidaknya pihak sekolah harus memberikan "informasi" yang dapat memperbaiki pemahaman siswa, baik dengan cara menyampaikan langsung ataupun melalui pesan yang ditempel di majalah dinding.

"LKS itu sangat memprihatinkan. Saya khawatir, anak-anak lebih mengangkat pesan negatifnya ketimbang nilai yang positif," ujar Seto.

Seperti diberitakan, beredar informasi jika sebuah LKS Pendidikan Lingkungan Budaya Jakarta (muatan lokal) yang diterbitkan oleh penerbit PT Media Kreasi memuat materi yang kontroversial. Di halaman 30 dalam LKS untuk siswa kelas 2 SD itu memuat kisah tentang seseorang yang memiliki "istri simpanan" (Kemdikbud Lepas Tangan soal Materi "Istri Simpanan" di LKS). Apapun alasannya, banyak pihak menolak jika materi tersebut dicontohkan dalam kisah itu. Pasalnya, anak seusia kelas 2 SD dapat mendapat pengaruh negatif dari cerita itu.

Tak hanya tentang "istri simpanan" pada judul "Bang Maman dari Kali Pasir" yang termuat dalam Lembar Kerja Siswa Pendidikan Lingkungan Budaya Jakarta itu, materi LKS untuk pembelajaran lainnya pun tampak kebablasan. Salah satu materi yang kebablasan itu dituturkan oleh Dhitta Puti Sarasvati kepada Kompas.com setelah ia sendiri menulis dalam blog miliknya (Ketika Siswa Dikenalkan soal Istri Simpanan, Golok, dan Seks....).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com