Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berwudlu dan Cium Tangan Orangtua Sebelum UN

Kompas.com - 15/04/2012, 12:11 WIB
Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Ratusan siswa tingkat akhir SMA dan sederajat yang ada di kota Ungaran, Minggu (15/4/2012) pagi mengikuti acara "Dzikir Munajat - Ujian Nasional". Mereka melakukan dzikir bersama Jemaah Ahad Pagi di Masjid Agung Kabupaten Semarang, Jalan Ahmad Yani 99 Ungaran.

Kegiatan itu digagas oleh Remaja Masjid Agung Kabupaten Semarang (RMAKS). Mereka juga menghadirkan para guru, orangtua murid dan para ulama setempat.

Humas RMAKS, Muhammad Ardiyanto mengatakan, doa bersama tersebut merupakan salah satu upaya batiniyah untuk menyiapkan mental para siswa selama pelaksanaan UN.

"Insya Allah berkat doa-doa yang dipanjatkan dalam majelis ini, tangan adik-adik yang akan melingkari jawaban dalam ujian nanti, semoga dituntun oleh Allah, melingkari jawaban yang benar, mendapat ilmu yang barokah dan dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi," kata Ardiyanto dalam sambutannya, yang langsung diamini oleh yang hadir.

Sementara itu dari kalangan ulama, KH Fathan dalam tausiyahnya mengungkapkan bahwa dzikir akan membawa ketentraman hati, sehingga apa yang diharapkan akan diridloi oleh Allah SWT.

"Ud'uni astajib lakum, barang siapa yang memohon maka aku kabulkan. Demikian firman Allah didalam Al Qur'an. Maka perbanyaklah dzikir dan berdoa sehingga yang kita ikhtiarkan akan berhasil," kata Fathan.

Selain berdzikir, Fathan juga memberikan nasihat agar para siswa membiasakan berwudlu' dan mencium tangan kedua orangtua sebelum berangkat ke sekolah. Kebiasaan tersebut, kata Fathan, merupakan tradisi para ulama terdahulu dengan menjunjung nilai-nilai luhur dan ahlakul karimah yang merupakan kunci keberhasilan.

"Berwudlu artinya bersuci, dan mencium tangan kedua orangtua bertujuan mengharap ridho. Jika orantua ridho, senang hatinya, maka Allah SWT akan meredhoi kita," kata Fathan.

Dari pantauan di lapangan, para siswa yang mengikuti doa bersama itu terlihat khusyuk bahkan banyak di antaranya yang menitikkan air mata.

Nindia, siswa kelas 12 IPA SMA 1 Ungaran mengungkapkan, kegiatan tersebut sangat positif karena memotivasi para siswa agar optimis dan tetap tenang menghadapi ujian nasional.

"Saya sudah ikut try out dan les privat untuk menghadapi UN, tapi rasa deg-degan ini tetap ada. Dengan istighotsah pagi ini, alhamdulillah saya merasa lebih nyaman. Semoga semua lulus dengan nilai yang memuaskan," kata Nindia, yang datang bersama orangtuanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com