Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SMS Kunci Jawaban Juga Beredar di Demak

Kompas.com - 15/04/2012, 22:54 WIB
Ari Widodo

Penulis

DEMAK, KOMPAS.com - Menjelang pelaksanaan Ujian Nasional tingkat SMA dan SMK, di Demak, Jawa Tengah, ada temuan lapangan berupa peredaran kunci jawaban soal mata pelajaran Bahasa Indonesia di kalangan siswa, Minggu (15/4/2012).

Menurut sejumlah siswa bocoran tersebut diperoleh melalui pesan singkat atau SMS yang diterima dari sesama rekan mereka yang bersekolah di kota lain.

Dengan cepat SMS berisi jawaban 50 soal Bahasa Indonesia yang terdiri dari paket 12/A, paket 25/B, paket 39/C, paket 46/D, paket 54/D, langsung menyebar di kalangan siswa calon peserta Ujian Nasional.

Drs. M Abdul Haris,M.Pd, Kasi Kurikulum Bidang Sekolah Menengah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Demak, menjelaskan bahwa informasi bocoran kunci jawaban belum sampai ke Diknas dan pihaknya juga belum menerima laporan dari sekolah-sekolah.

"Seandainya temuan itu benar, kami memerintahkan kepada kepala sekolah supaya menghimbau siswa untuk mengabaikan kunci jawaban dalam sms tersebut," katanya.

Lebih lanjut, Haris menjelaskan, kemungkinan terjadi kebocoran soal sangat kecil. Sebab pengiriman naskah soal mulai dari percetakan sampai ke tempat penyimpanan akhir dikawal petugas keamanan.

Sehingga kunci jawaban yang marak beredar tersebut dapat dikatakan sebagai ulah oknum yang ingin mengganggu konsentrasi dan persiapan para peserta UN.

Pernyataan tersebut berdasarkan kenyataan bahwa hingga saat ini belum ditemukan adanya soal yang bocor. "Jangan terpengaruh oleh isi sms yang menyesatkan itu," jelasnya.

Sementara itu Gigis Mohamad Afnan,S.Pd., M.Pd. Kepala SMKN 1 Sayung, mengaku prihatin dengan adanya SMS yang menurutnya menyesatkan itu.

Beredarnya SMS yang dianggap bocoran jawaban Unas tersebut akan membuat siswa terkecoh sehingga mereka enggan belajar dan menggantungkan jawaban dari SMS yang tidak dapat dipastikan kebenarannya.

Oleh karena itu dia mengimbau agar para siswa tidak mempercayainya, karena akan merugikan mereka.

"Itu SMS hantu maka siswa jangan mudah mempercayainya, karena tidak jelas sumbernya," kata Gigis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com