SEMARANG, KOMPAS.com- Untuk mengatasi ketertinggalan daerah, terutama dalam bidang layanan kesehatan, Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal menggandeng Politeknik Kesehatan di seluruh Indonesia.
Senin (16/4/2012), Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Helmy Faizal Zaini menandatangani kerja sama penyediaan tenaga kesehatan di daerah tertinggal dengan Politeknik Kesehatan Semarang. Kerja sama itu ditandatangani Helmy bersama dengan Direktur Politeknik Kesehatan Semarang Sugianto. Politeknik Kesehatan Semarang di bawah naungan Kementerian Kesehatan.
Helmy kepada Kompas mengatakan, kualitas kesehatan menentukan kondisi suatu daerah. Karena itu, untuk mengatasi ketertinggalan suatu daerah, salah satu yang diatasi adalah masalah kesehatan.
"Jika dari satu politeknik kesehatan kita dapatkan 100 tenaga kesehatan yang siap ditempatkan di daerah tertinggal, pasti akan membantu sekali. Jangan lihat hanya 100 tenaga kesehatan, karena dengan banyak politeknik yang terlibat, jumlahnya sangat besar," papar Helmy. Jumlah itu cukup untuk mengatasi masalah kesehatan di daerah tertinggal.
Helmy menambahkan, sampai saat ini masih ada 183 daerah (kabupaten) tertinggal di Indonesia. Tahun 2014 diharapkan 50 daerah tertinggal akan terentaskan. Kerja sama di Politeknik Kesehatan Semarang juga dikaitkan dengan dies natalis politeknik itu yang kesebelas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.