Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rektor UNAS: Jangan Hanya Hebat secara Intelektual

Kompas.com - 17/04/2012, 20:31 WIB
M.Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Keberhasilan seseorang tidak hanya ditentukan dari seberapa tinggi tingkat intelektualitasnya. Berdasarkan beberapa penelitian, kecerdasan intelektual hanya berkontribusi sebanyak 20% terhadap kesuksesan seseorang, sementara 80% lainnya adalah kontribusi dari kecerdasan lainnya.

"Di era sekarang ini generasi muda perlu dibentengi spiritualnya. Sejak diangkat rektor, saya terobsesi memfasilitasi generasi muda mengikuti training, dan saya yakin pasti akan ada perubahan sikap lebih baik dan menunjang intelektualitas mereka," kata Rektor Universitas Nasional, El Amry Bermawi Putera, di Jakarta, Selasa (17/4/2012), terkait kerjasama pengembangan kapasitas sumber daya manusia antara UNAS dan The ESQ Way 165.

"Perguruan tinggi harus mencetak mahasiswa yang tidak hanya hebat secara intelektual, tapi juga hebat secara spiritual dan emosional," ujarnya.

Ia mengatakan, kerjasama ini sangat penting, yang ditujukan untuk meningkatkan dan mengembangkan kapasitas sumber daya manusia terutama dalam pengembangan emotional dan spiritual quotient sehingga diwujudkan dalam bentuk penandatanganan nota kesepahaman antara kedua pihak. 

Senada dengan Amry, Presiden Direktur The Way ESQ 165, Ary Ginanjar Agustian mengungkapkan, pelatihan ESQ ini dapat diberikan kepada seluruh mahasiswa sejak semester awal. Adapun kerjasama ini direncanakan akan berlangsung dalam waktu 3 tahun untuk seluruh mahasiswa dan civitas akademika UNAS berupa Recharging 165, Stadium General, Character Building for Activist dan lainnya, yang meliputi pelatihan dasar bagi mahasiswa baru dan pengiriman aktivis ke basic training untuk pelatihan publik.

"Ada dua sisi manfaatnya, pertama mahasiswa akan mampu memanfaatkan ilmunya dalam jangka waktu panjang dan kedua orang tua pun akan senang dan tentram karena anaknya tidak hanya dibekali ilmu untuk membangun sisi intelektual, tapi juga karakter dan spiritual yang baik," kata Ary.

Ary juga menegaskan, pelatihan ini merupakan proses menginternalisasi untuk merebut hati dan fikiran para generasi muda sebelum mereka direbut oleh aliran-aliran ideologi yang mungkin menarik mereka ke arah kurang baik. Pelatihan ini juga menjabarkan strategi membangun budaya kampus yang akan bermanfaat bagi seluruh civitas akademika, khususnya para dosen agar mengerti cara menciptakan kurikulum dengan mensinergikan tiga dimensi, yaitu IQ, EQ, dan SQ, serta mahasiswa diharapkan dapat memiliki karakter berkualitas dan seragam ketika lulus nanti.

"ESQ itu ada di tengah antara ilmu dan akidah, bagaimana membentuk seseorang yang meskipun memiliki ilmu pengetahuan secara luas, tapi akidahnya pun tetap terjaga dan aman," ujar Ary.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com