MALANG, KOMPAS.com — Menanggapi beredarnya kasus lembar kerja siswa atau LKS "ideologi komunis" di beberapa kota, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berjanji akan lebih selektif lagi dalam memilih penerbit yang menangani buku LKS siswa.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Ainun Naim di sela acara Konferensi Nasional Pendidikan Akuntansi Indonesia di Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, Rabu (18/4/2012).
Ainun mengatakan, kesalahan tersebut tidak serta merta bisa ditimpakan kepada Kemendikbud atau pihak percetakan, yakni CV Media Karya Putra. "Pengawasan yang harus kami lakukan tidak hanya satu sekolah, tetapi ratusan ribu sekolah dan jutaan siswa," katanya.
Dia juga mengatakan akan memperbaiki sistem pengawasan sehingga tidak terjadi lagi kesalahan serupa. "Di semua level, mulai dari dinas pendidikan, akan diperbaiki," katanya.
Sementara itu ketika ditanya mengenai sanksi yang akan diberikan kepada penerbit LKS bermasalah itu, Ainun mengatakan masih akan melihat dulu sejauh mana kesalahan yang terjadi. "Apakah kesalahan itu memang disengaja atau tidak," katanya.
Di lain pihak, CV Media Karya Putra sendiri diberitakan telah meminta maaf dan membuat revisi. Mereka mengatakan kesalahan itu adalah kekeliruan dan bukan kesengajaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.