JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa siswa SMPN 30 Jakarta terancam tak dapat mengikuti Ujian Nasional (UN) karena mereka belum melunasi sumbangan pendidikan sebesar Rp 1,8 juta. Pihak sekolah menjadikan pelunasan iuran itu sebagai salah satu syarat mengikuti UN.
Informasi ini diperoleh Kompas.com dari Ketua Forum Musyawarah Guru Jakarta (FMGJ), Retno Listyarti. Ia mengatakan, belum lama ini ada beberapa orang tua siswa di SMPN 30 Jakarta yang mengadukan hal tersebut.
Menurut penuturannya, para orang tua siswa khawatir anak-anak mereka gagal mengikuti UN lantaran belum melunasi sumbangan pendidikan. "Ada beberapa orang tua yang mengadu pada saya. Mereka sangat khawatir, tapi berada dalam posisi yang lemah," kata Retno kepada Kompas.com, Rabu (18/4/2012), di Jakarta.
Dijelaskannya, sumbangan pendidikan sebesar Rp 1,8 juta yang dibebankan kepada seluruh siswa kelas IX di SMPN 30 Jakarta diperuntukkan untuk berbagai hal. Antara lain untuk pendalaman materi, dan biaya perpisahan. Sebenarnya dana tersebut dapat dicicil sebanyak 10 kali dalam setahun. Akan tetapi kemudian menimbulkan masalah lantaran ada beberapa orang tua siswa yang tidak mampu melunasinya.
"Memang bisa dicicil, tapi kemampuan ekonomi siswa kan berbeda. Lantas bagaimana nasib mereka yang belum dapat melunasi? Padahal UN SMP akan digelar Senin mendatang (23/4/2012)," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.