Kadisdik DKI: Perpisahan Harus Digelar di Sekolah

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto mengatakan, acara perpisahan yang diselenggarakan oleh sekolah harus dilakukan di lingkungan sekolah. Hal itu ia tegaskan untuk menghapus citra "mewah" pada acara perpisahan sekolah.

Seperti diketahui, setelah Ujian Nasional (UN) selesai dilaksanakan, banyak sekolah yang menggelar acara perpisahan. Berdasarkan pengalaman tahun lalu, beberapa sekolah di DKI Jakarta dan daerah lainnya dianggap "luar biasa" dalam memilih lokasi acara perpisahan. Misalnya seperti lokasi wisata kenamaan di Bali, Lombok dan Yogyakarta.

"Tahun ini kami atur agar acara perpisahan harus diselenggarakan di lingkungan sekolah," kata Taufik, Jumat (20/4/2012), di Jakarta.

Selain itu, ia menegaskan, semua guru tidak dibenarkan terlibat sebagai panitia dari acara perpisahan. Para guru, kata dia, dapat hadir dalam acara tersebut hanya dengan status sebagai tamu undangan.

Hal lainnya, Taufik mengimbau agar semua sekolah juga mengajak para siswa dari golongan kurang mampu untuk ikut serta dalam acara perpisahan. Pasalnya, ia khawatir akan lahir kesan kelompok elitis jika ada siswa yang tidak ikut lantaran tidak mampu memenuhi biaya yang dibebankan.

"Guru sifatnya sebagai undangan, bukan panitia. Yang tidak mampu juga harus diajak, menghapus kesan ada kelompok elitis, dan agar acara perpisahan benar-benar diikuti semua siswa tanpa terkecuali," ujarnya.