Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua Murid: Sistemnya yang Harus Diperbaiki!

Kompas.com - 20/04/2012, 12:16 WIB
Ayu Rahayu Elfitri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak SMPN 30 seharusnya memperbaiki sistem manajemen keuangannya agar transparan. Hal tersebut diungkapkan orangtua murid terkait masalah pelarangan siswa mengikuti ujian nasional (UN), Senin (23/4/2012), karena belum membayar uang sumbangan pendidikan. 

"Bukan ingin menjelekkan nama sekolah, saya hanya ingin sekolah tersebut sistemnya yang harus diperbaiki," ungkap Retno Listyarti, salah satu orangtua siswa SMPN 30, kepada Kompas.com di Jakarta, Senin (20/4/2012) malam tadi.

Retno mengungkapkan, ia hanya ingin pihak sekolah bersikap transparan dari segi keuangan, apalagi karena sekolah tersebut merupakan sekolah unggulan yang berbasis rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) (Baca: Orangtua Siswa: SMPN 30 Tidak Transparan!).

"Ini demi kebaikan sekolah juga agar ke depannya tidak ada salah paham," ujarnya.

Selain itu, Retno mengaku, anaknya pernah memenangkan sebuah lomba penelitian. Sebanyak 50 persen hadiah uang yang didapatkan anaknya diberikan kepada pihak sekolah. Namun, ketika ditanya, pihak sekolah hanya mengatakan bahwa uang itu digunakan untuk berbagai keperluan sekolah.

"Akan tetapi, pihak sekolah tidak pernah memberikan tanda bukti apa pun," paparnya.

Menanggapi bantahan dari pihak sekolah mengenai siswanya dilarang mengikuti UN pada Senin pekan depan, Retno mengatakan, ada salah satu siswa, yang telah melunasi pembayaran sumbangan pendidikan, langsung diberikan legitimasi (Baca: SMPN 30 Bantah Siswanya Dilarang Ikut UN).

"Yang belum lunas tidak diberi. Artinya, ini kan secara tidak langsung siswa harus lunas dulu, baru diberikan legitimasi," katanya.

Sayangnya, Retno menambahkan, pihak sekolah sejauh ini juga tidak memanggil para orangtua atau memberikan bukti mengenai bantahan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com