Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim UGM Uji Kendaraan BBG Jarak Jauh

Kompas.com - 21/04/2012, 02:54 WIB

Jakarta, Kompas - Tim perekayasa dari Universitas Gadjah Mada menguji coba kendaraan berbahan bakar compressed natural gas untuk menempuh perjalanan sejauh 600 kilometer dari Yogyakarta ke Jakarta. Dengan kendaraan jenis sedan, Tim Semar dari Fakultas Teknik Mesin dan Industri UGM, Jumat (20/4), tiba di pelataran parkir Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.

Pada paparan di depan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Gusti Muhammad Hatta, Ketua Tim Yayan Sentanuhady menjelaskan, penggunaan compressed natural gas (CNG) lebih hemat 30 persen dibandingkan premium. Dengan tangki CNG berkapasitas 16 liter skala premium, mobil berkapasitas 1600 cc dapat mencapai jarak 224 km atau sepertiga perjalanan dari Yogyakarta ke Jakarta.

Sejak dikembangkan tahun 2009, kata Yayan, dicapai beberapa peningkatan pada konverter, yakni menurunkan tekanan gas dari 200 bar menjadi 2 bar-3 bar sebelum masuk ke bagian injeksi dan manipol.

Penurunan tekanan dicapai dengan merancang sistem injeksi gas ke mesin dengan katup tiga tingkat. Dengan demikian, tekanan diturunkan secara bertahap. Untuk pengamanan, dipasang material yang dapat meleleh untuk mengurangi tekanan dan mengeluarkan gas agar tak terjadi ledakan.

Menurut Yayan, gas metana berpotensi dikembangkan sebagai bahan bakar transportasi. Beberapa keunggulan gas metana, adalah emisi gas buang lebih bersih daripada bensin dan harga lebih murah 45 persen dibandingkan bensin.

Sistem kit konverter yang direkayasa Tim Semar UGM terdiri atas tabung gas bertekanan 200 bar yang diletakkan di bagasi. Pemasukan gas ke tabung melalui selang dari lubang di kap mesin depan.

Untuk mendukung pengembangan kit konverter, UGM akan membangun pabrik mini untuk membuat kit konverter dengan kapasitas 50 unit per bulan.

Pembuatan kit konverter oleh tim beranggotakan 10 perekayasa dan mahasiswa ini bukan hanya untuk bahan bakar gas, melainkan juga untuk hidrogen dan mesin diesel. Pemasangan selain pada mobil juga pada sepeda motor.

Inovasi teknologi mesin hibrida, menurut Gusti, akan dikawal masuk industri sampai dapat digunakan masyarakat dengan harga terjangkau.

Untuk mendukung pengembangan mesin hibrida pada kendaraan bermotor, demikian Gusti, Kementerian Riset dan Teknologi akan mengalokasikan sebagian dari Rp 500 miliar dana riset tahun ini.

Menurut Staf Ahli Menristek Hari Purwanto, pengembangan mesin hibrida dan komponennya, termasuk kit konverter, akan dilakukan konsorsium yang menghimpun semua lembaga riset, perguruan tinggi, dan industri yang memiliki kapasitas.

Kepala Biro Umum Kementerian Ristek Mujianto menambahkan, uji coba mobil hibrida dilakukan di lingkungan Kementerian Ristek tahun 2005 hingga 2007. Ketika itu, enam kendaraan dinas Kementerian Ristek jenis jip dan sedan dipasangi kit konverter untuk CNG dan gasohol, yaitu campuran alkohol dan premium dengan perbandingan (1:10).

Penggunaan CNG tak berlanjut karena kendala pengisian yang memakan waktu akibat terbatasnya SPBU yang menyediakan CNG. Hal ini memengaruhi mobilitas kendaraan operasional tersebut. (YUN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com