Selama UN, Siswa dan Pengawas Dilarang Bawa Ponsel

KEDIRI, KOMPAS.com- Selama pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMP di Kota Kediri, Jawa Timur seluruh telepon genggam milik siswa atau pengawas harus disimpan di luar kelas. Hal ini untuk menghindari adanya peredaran kunci jawaban seperti pada pelaksanaan UN tingkat sekolah menengah atas beberapa waktu lalu.

" Handphone milik siswa maupun pengawas harus ditinggal diluar kelas. Tadi saya sudah mengeceknya," kata Samsul Azhar, Walikota Kediri usai inspeksi pelaksanaan UN di SMPN 4, Senin (23/4/2012).

Samsul menjelaskan, mekanisme pendistribusian naskah soal UN di Kediri berjalan tertib dan ketat sehingga sedikit kemungkinan untuk bocor. Selain itu pengawasan dilakukan oleh tiga elemen sesuai standar operasional yang telah ditetapkan. " Naskah soal tersegel hingga dibagikan ke siswa," imbuh Samsul.

Jumlah peserta UN tingkat SMP/MTS negeri maupun swasta di Kota Kediri mencapai 6.843 siswa. Mereka berasal dari 38 lembaga sekolah, namun hanya 12 sekolah saja yang menjadi penyelenggara ujian.

Sebelumnya dalam pelaksanaan UN tingkat SMA di Kota Kediri beberapa waktu lalu, sempat diwarnai peredaran kunci jawaban melalui pesan pendek sms. Meskipun belum diketahui pasti kebenaran kunci jawaban itu, namun sudah cukup menimbulkan masalah.

Bahkan, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Kediri melalui ketuanya, Wachid Ansory, mengancam akan memperkarakan Samsul Umam, sekretaris dewan pendidikan Kediri ke polisi karena menulis dugaan kecurangan UN melalui akun Facebooknya. " Kami telah print buktinya untuk dilaporkan ke polisi. Paling lambat Senin atau Selasa ini," ujar Wachid Ansory minggu lalu.