Oleh: Ella Zulaeha
kompasiana: Ella_Zulaeha
Saya hanyalah lulusan SMK di kawasan Jakarta Selatan saat berjuang mencari kerja, belasan tahun lalu. Setelah lulus, saya mulai memasukkan surat lamaran ke berbagai perusahaan. Tapi, semangat yang membara nyaris padam karena perjuangan saya tak membuahkan hasil.
Melihat anaknya setiap hari hanya berdiam diri di rumah tanpa aktivitas, ibu menyarankan agar saya menambah keahlian. Saya pun mulai mengikuti kursus bahasa Inggris. Semangat untuk mencari pekerjaan pun mulai terpacu lagi.
Suatu hari, sebuah kantor jasa hukum di Jakarta mencari operator komputer. Saat membaca persyaratannya, kantor ini ternyata lebih mengutamakan lulusan S-1. Saya ragu untuk melamar karena hanya lulusan SMK.
Namun, akhirnya saya putuskan untuk mencoba melamar pekerjaan tersebut. Setelah menunggu selama seminggu, saya mendapat telepon dari kantor tersebut dan ternyata berkas lamaran saya dipertimbangkan.
Setelah menjalani tes bidang, dengan perasaan cemas, saya dan beberapa pelamar lainnya menanti keputusan. Beberapa saat kemudian, hanya saya yang dipanggil masuk ke ruangan pimpinan.
Seorang laki-laki paruh baya berwajah angker sudah duduk di sana. Dia meminta saya untuk membaca sebuah akta. Hanya membaca? Mudah sekali tesnya, pikir saya. Tetapi, selesai membaca, saya diminta menyebut judul akta, nama penghadap, nama perusahaan, dan jabatan penghadap dalam akta tersebut.
Ternyata tes itu belum berakhir. Pimpinan itu kemudian membacakan satu baris akta berbahasa Inggris dan saya diminta untuk menerjemahkannya. Dia bilang, jawaban saya tepat! Setelah itu, saya diminta mengisi besaran gaji yang diinginkan.
Antara percaya dan tidak, tapi ini nyata! Saya langsung menelepon ibu di rumah, memberitahukan bahwa hari itu juga saya sudah mulai bekerja.
Pengalaman ini membuktikan bahwa lulusan SMK ternyata mampu bersaing dengan lulusan S-1.
Dan, dengan gaji yang cukup besar, saya bisa melanjutkan kuliah di fakultas hukum. Setelah diwisuda tahun 1999, saya pun menjadi asisten bos saya. Hingga saat ini. [http://kom.ps/ABPH8W]
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.