Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Dilarang Lakukan Pungutan UN

Kompas.com - 04/05/2012, 12:06 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melarang sekolah menarik pungutan untuk pelaksanaan Ujian Nasional (UN). Jika ditemukan, pungutan itu masuk dalam kategori pungutan liar dan ada sanksi tegas untuk semua sekolah yang terbukti melakukan hal tersebut.

Penegasan tersebut muncul karena banyaknya informasi yang beredar di masyarakat tentang sejumlah sekolah baik negeri ataupun swasta yang memungut biaya pelaksanaan UN pada siswa peserta. Umumnya, masing-masing siswa dibebankan kewajiban membayar Rp 50 ribu untuk dapat mengikuti UN.

"Pungutan untuk UN itu liar dan tidak dapat dibenarkan," kata Nuh seusai mengumumkan pemenang Tanoto Education Grant, di gedung Kemdikbud, Jakarta, Jumat (4/5/2012).

Nuh menjelaskan, mendekati masa kelulusan memang banyak sekolah yang melakukan pungutan kepada siswanya. Akan tetapi, pungutan tersebut harus ditelaah kembali peruntukkannya. Jika pungutan itu sifatnya untuk keperluan perpisahan, kata dia, maka sekolah diperbolehkan melakukan pungutan kepada setiap siswa. Dengan catatan, pungutan tersebut tak boleh dipaksakan dan harus melalui persetujuan antara sekolah, komite sekolah, dan seluruh orang tua murid.

"Pungutan di sekolah harus jelas peruntukkannya, kalau untuk perpisahan tak masalah, tapi jangan dipaksakan dan jangan sampai menahan ijasah. Kalau menyimpang, maka kepala dan komite akan dipanggil," pungkasnya.

Pemerintah dengan tegas melarang semua sekolah memungut biaya pelaksanaan UN karena pemerintah sendiri telah mengucurkan biaya operasional pelaksanaan UN yang cukup besar. Yakni, sekitar Rp 600 miliar. Dana sebesar itu diperuntukkan sebagai penutup biaya operasional UN dengan unit cost setiap siswa sekitar Rp 50 ribu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

Edu
Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

Edu
Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus  dan AAU

Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus dan AAU

Edu
BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

Edu
Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Edu
“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

Edu
Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Edu
Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan 'Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025'

Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan "Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025"

Edu
Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Edu
Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Edu
Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

Edu
Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

Edu
Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

Edu
Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

Edu
Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau