Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Incar Lulusan SMKN 1 Cibinong

Kompas.com - 05/05/2012, 11:23 WIB

Pada bidang TIK, sekolah ini juga sering menggelar pelatihan penggunaan komputer, pemasangan internet, pembuatan desain web, serta produksi materi belajar secara multimedia dan pembuatan profil sekolah/lembaga.

Sertifikat internasional

Pengakuan kompetensi lulusan SMKN 1 Cibinong secara internasional juga dikejar. Itu untuk membekali alumni yang siap terjun di dunia kerja, baik di dalam maupun luar negeri. Hingga kini memang baru empat dari delapan program keahlian yang membekali lulusan dengan sertifikat internasional.

Oleh karena diakui internasional, lulusan di bidang otomotif serta teknik komunikasi dan informatika dari sekolah ini laris manis diburu industri di dalam negeri. Ini sangat membanggakan.

Menurut Zaenal, sebagai sekolah berstatus rintisan sekolah bertaraf internasional, keunggulan sekolah ini dibuktikan siswa dengan mampu meraih sertifikasi internasional. Dengan pengakuan ini, kompetensi lulusan dari SMK diakui setara dengan negara-negara lain. ”Dengan bekal sertifikat internasional, peluang lulusan bekerja sebenarnya terbuka lebar dan bersaing,” katanya.

Pada bidang otomotif dengan program keahlian teknik kendaraan ringan, sekolah ini membekali lulusan dengan sertifikat internasional yang dikeluarkan Institute of Motor Industry (IMI) di Inggris. Sekolah ini ditetapkan sebagai tempat pengujian untuk mendapatkan sertifikat dari IMI dari tahun 2012-2014.

“Setiap enam bulan, pihak dari IMI Inggris mengaudit proses sertifikasi yang dilakukan di sekolah. Pokoknya, harus sesuai dengan standar mereka,” kata Dadan Supriatno, Kepala Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan.

Pihak IMI memberi kewenangan itu karena sekolah sudah memiliki tiga asesor yang merupakan guru otomotif. Berdasarkan informasi IMI, SMKN 1 Cibinong perwakilan pertama yang diberi ijin mengadakan ujian untuk sertifikasi IMI.

Sertifikasi ini memberi pengakuan kompetensi di bidang mekanik dan pemeliharaan yang telah dipelajari siswa selama tiga tahun di sekolah.

Sebenarnya, lanjut Dadan, permintaan tenaga kerja di bidang otomotif di luar negeri sudah datang dari Malaysia. Namun, siswa memilih bekerja di dalam negeri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com