Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengangguran Meningkat, Pertumbuhan Ekonomi Rendah

Kompas.com - 07/05/2012, 20:16 WIB
Mohamad Burhanudin

Penulis

BANDA ACEH, KOMPAS.com - Pada triwulan pertama tahun 2012, jumlah pengangguran di Aceh melonjak menjadi dari 149.000 pada Agustus 2011 menjadi 164.400 orang atau naik 15.40 0 orang. Angka pengangguran sebesar 164.400 orang atau 7,87 persen tersebut, jauh lebih tinggi dibanding rata-rata nasional yang sekitar 6 persen.

Melonjaknya jumlah pengangguran di Aceh itu seiring dengan masih rendahnya pertumbuhan ekonomi di provinsi tersebut, yaitu hanya sebesar 5,11 persen. Angka pertumbuhan itu jauh lebih rendah dibanding angka pertumbuhan nasional yang mencapai 6,3 persen.

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik Aceh Syech Suhaimi di Banda Aceh, Senin (7/5/2012).

Angka-angka tersebut merupakan hasil survei BPS tentang perekonomian dan ketenagakerjaan Aceh pada triwulan I tahun 2012.

Syech mengungkapkan, hingga Februari 2012 jumlah angkatan kerja di Aceh mencapai 2.087.700 orang, atau naik 86.700 orang dibanding jumlah angkatan kerja pada Agustus 2011. Dari jumlah itu, yang terserap ke dunia kerja hanya 1.923.300 orang. Artinya 164.400 orang tidak terserap.

"Angkatan kerja yang menganggur paling banyak pada angkatan kerja laki-laki, yaitu 93.400 orang, sedangkan perempuan 71.000 orang yang menganggur," lanjut Syech.

Menurut dia, tingginya tingkat pengangguran di Aceh terkait dengan masih rendahnya pertumbuhan ekonomi di provinsi ini. Ada sejumlah sektor yang semestinya menunjang pertumbuhan pada triwulan I tahun 2012 ini, justru mengalami pertumbuhan minus, yaitu sektor pertambangan dan penggalian atau sektor migas yang minus 1,49 persen dan sektor industri pengolahan yang minus 0,30 persen.

Kalau dilihat secara makro, sebenarnya sektor pertambangan dan migas itu salah satu yang menghambat perekonomian Aceh. "Pertumbuhannya terus mengecil, produksinya juga terus berkurang. Bahkan sekarang mencapai titik terendah," ungkap Syech.

Pertumbuhan negatif ini mengindikasikan tren penurunan nilai tambah bruto subsektor pertambangan, migas, dari Rp 541,92 miliar, pada triwulan I tahun 2011 menjadi tinggal Rp 532,71 miliar pada triwulan I tahun 2012.

Akibatnya, sektor migas pun memberikan sumbangan negatif bagi pertumbuhan ekonomi secara total, dan hanya mampu menyerap lapangan kerja kurang dari 5 persen.

Selain itu, pertumbuhan negatif tersebut juga disebabkan minusnya pertumbuhan subsektor bangunan sebesar 3,68 persen dan sektor jasa sebesar 1,79 persen.

Ini akibat rendahnya pencairan anggaran pembiayaan proyek pembangunan dan administrasi pemerintahan. Terlebih sampai saat ini APBD Aceh 2012 belum dicairkan.

"Ekonomi Aceh memang masih sangat tergantung dengan dana APBA," kata Syech.

Kontribusi terbesar bagi pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja di Aceh masih disumbangkan oleh sektor pertanian, jasa kemasyarakatan, sosial dan perseorangan, sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan serta pengangkutan dan komunikasi.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Aceh, Muksalmina, mengatakan akan bekerja keras untuk meningkatkan ketersediaan lapangan pekerjaan ini dan pemenuhan hak-hak normatif tenaga kerja di Aceh.

"Upaya kami ke depan tentu menambah informasi lowongan pekerjaan, serta meningkatkan pelatihan agar banyak tenaga kerja mampu terserap di lapangan pekerjaan," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com