PALANGKARAYA, KOMPAS.com — Peningkatan minat baca di Lamandau dan Sukamara, Kalimantan Tengah, terhambat karena ketiadaan perpustakaan daerah. Penyebabnya, kedua kabupaten tersebut belum memiliki kantor perpustakaan, arsip, dan dokumentasi.
Kepala Badan Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi Kalteng Rudiansyah Iden di Palangkaraya, Kalteng, Selasa (8/5/2012), mengatakan, di Lamandau dan Sukamara memang terdapat perpustakaan, tetapi disediakan dinas pendidikan setempat.
Itu pun yang disediakan hanya buku-buku pelajaran. Nyaris tidak ada buku umum. Pembangunan perpustakaan daerah memang merupakan hak kepala daerah, katanya. Pembangunan perpustakaan membutuhkan dana, sedangkan masalah anggaran menjadi kendala umum di daerah.
Akan tetapi, jika perpustakaan daerah dianggap penting, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamandau dan Sukamara tentu memprioritaskannya. Selain minat baca, tutur Rudiansyah, program memajukan pendidikan di Kalteng, yakni Kalteng Harati, di dua kabupaten itu juga terhambat karena tak adanya perpustakaan.
Rudiansyah berharap kedua pemkab itu segera membentuk kantor perpustakaan, arsip, dan dokumentasi serta mendirikan perpustakaan. "Padahal, waktu saya ke Lamandau, kemarin, masyarakat umum, bahkan ibu-ibu, meminta buku. Tapi, jangankan perpustakaan, taman bacaan pun saya tak melihat," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.