Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Aku Harus Jadi Superstar (Korea)..."

Kompas.com - 13/05/2012, 02:38 WIB

Budi Suwarna

Sebelas anak muda Indonesia digembleng di pusat pelatihan pop Korea. Lewat latihan keras ala Korea, mereka dicetak menjadi bintang pop Korea-Indonesia (Kin-Pop) pertama. Bagaimana kisahnya?

Dua bulan terakhir ini, Riski Yusiska (20), cewek asal Situbondo, Jawa Timur, itu harus melupakan cengkok dan goyang dangdut. Sebaliknya, dara yang biasa disapa Kiki itu mesti berakrab-akrab dengan pop dan dance Korea. Itu terjadi sejak Kiki lolos audisi reality show Galaxy Superstar besutan YS Media yang tayang di Indosiar. Acara ini mengiming-imingi pemenangnya untuk diorbitkan sebagai idola Indonesia dan Asia.

Selain Kiki, ada 10 anak muda lain yang juga lolos audisi. Mereka adalah Maria, Jeje, Yeye, Ari, Alif, Firly, Sella, Arthur, Tety, dan Jacky. Sejak dua bulan lalu, mereka dikirim YS Media ke pusat pelatihan calon bintang K- Pop milik Rainbow Bridge Agency di Seoul.

Sebelum bergabung dengan Galaxy, Kiki malang melintang di jagat industri musik Jawa Timur sejak usia 6 tahun. Tepatnya, dia adalah penyanyi dangdut andalan orkes Akbar Music milik ayahnya. Kiki yang bernama panggung Kiki Asiska cukup populer di daerah asalnya Situbondo.

Hampir setiap hari selama sebulan penuh, Kiki naik panggung di acara hajatan atau promosi produk. Wilayah edarnya mencakup juga Jember, Jombang, Surabaya, Pasuruan, Bayuwangi, dan Bali. ”Sekali naik panggung, saya dibayar rata-rata Rp 800.000. Itu di luar uang sawer yang ditebar penonton,” ujar Kiki yang pernah diguyur seember uang sawer oleh penonton.

Namun, berember-ember uang sawer pun tidak lagi memuaskan Kiki. Gadis manis itu punya mimpi lebih tinggi yakni jadi bintang Asia. Dia pun nekat ikut audisi Galaxy dengan modal suara merdu dan goyang dangdut koplo.

”Saya enggak bisa nge-dance dan lagu Korea. Waktu audisi, saya malah nyanyi lagu Ayu Ting Ting,” ujar Kiki diikuti tawa berderai. Kiki tidak menyangka lolos audisi dan dikirim ke Korea.

Jefri Haris Gurusinga (23) juga tak membayangkan bisa lolos ke Korea. Maklum, dia sama sekali tidak mengikuti perkembangan K-Pop. ”Saya biasa nyanyi jazz. Tetapi, teman-teman memaksa saya ikut audisi Galaxy, ternyata berhasil,” ujar Jefri yang disapa Jeje dengan wajah semringah.

Kini, Jeje membangun mimpi suatu ketika benar-benar menjadi bintang Asia. ”Jalannya sudah kelihatan. Kalau kita ikuti, saya yakin bisa,” ujar Jeje yang harus menunda skripsi dan melepaskan pekerjaannya sebagai penyiar radio.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com