Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Evaluasi UN Belum Ditindaklanjuti Daerah

Kompas.com - 14/05/2012, 15:45 WIB

Kompas.com - Evaluasi hasil pelaksanaan ujian nasional selama ini dinilai oleh Prof.Wardiman Djojonegoro, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, belum ditindaklanjuti oleh pemerintah dareah. Padahal, evaluasi tersebut bisa dipakai untuk mengetahui mana sekolah yang nilainya rendah dan apa yang bisa dilakukan untuk memperbaikinya.

"Bagaimanapun juga pelaksanaan UN  benar untuk mengevaluasi kualitas pendidikan," katanya usai peletakan batu pertama Gedung Geofisika dan Pusat Penelitian Geothermal Undip di Semarang, Senin.

Ia menjelaskan, jumlah sekolah di Indonesia banyak dan tersebar di berbagai wilayah yang perlu dilihat dan dipetakan mutunya, karena itu diperlukan UN untuk melihat mutu pembelajaran di setiap sekolah.

Tetapi sayangnya evaluasi hasil pelaksanaan UN yang bisa dipakai untuk memetakan mutu itu cenderung tidak ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah melalui dinas terkait.
     
"Sebagai contoh, di Kota Semarang ternyata ada sekolah yang nilai UN-nya rendah, misalnya untuk pelajaran matematika dan Bahasa Indonesia. Pemda harus menindaklanjuti hasil evaluasi tersebut," katanya.
     
Ia menambahkan, tindak lanjut evaluasi hasil UN sangat penting untuk memperbaiki kualitas pendidikan, misalnya apakah karena faktor gurunya, atau ruang kelasnya yang kurang memadai untuk kegiatan pembelajaran.
     
Kurangnya tindak lanjut dari daerah itu, kata dia, menyebabkan pelaksanaan UN diprotes oleh pihak-pihak tertentu, padahal pelaksanaan UN memang perlu untuk memetakan kualitas pendidikan.
     
Ditanya wacana dijadikannya nilai UN sebagai acuan masuk perguruan tinggi, ia mengatakan, nilai UN dijadikan acuan masuk PT bergantung pada kebijakan setiap institusi pendidikan tinggi yang bersangkutan.
     
"Hak setiap perguruan tinggi, silakan kalau perguruan tinggi mau menjadikan nilai UN sebagai acuan masuk sebab setiap perguruan tinggi tentunya memiliki standar sendiri dalam menilai," katanya.
     
Meski demikian, ia mengakui bahwa pelaksanaan UN memang memiliki implikasi negatif karena cenderung memaksa siswa untuk lulus dan hanya fokus pada bidang mata pelajaran tertentu yang diujikan dalam UN.
     
"Pelajaran yang diajarkan di SMA setidaknya ada 14. Yang diujikan dalam UN berapa? Karena itu, saya mengingatkan sekolah agar menyiapkan siswa untuk seluruh mata pelajaran," kata Wardiman.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com