Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Ini Pemilukada Termurah

Kompas.com - 16/05/2012, 13:06 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemilihan Umum Kepala Daerah yang diterapkan saat ini kerap dipandang sebagai sistem demokrasi berbiaya tinggi. Pandangan itu tidak berlaku bagi pasangan yang diusung PDIP bersama Gerindra, Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama.

"Dalam karir politik saya, Pemilukada DKI Jakarta ini biaya politik termurah," kata Ahok, sapaan Basuki T. Purnama, kepada Kompas.com, Rabu (16/5/2012). Ia mengungkapkan, biaya yang dikeluarkan dari kantong pribadinya sejak diusung PDIP-Gerindra hingga saat ini belum sampai Rp 10 juta. Hal ini tak lepas dari dukungan penuh kedua partai pengusung maupun simpatisan keduanya.

Masing-masing pihak secara swadaya membantu upaya pemenangan keduanya. "Banyak posko relawan kami yang saya sendiri tidak tahu dari mana mereka membiayainya. Ada poster kami, disediakan makan minum gratis setiap malam. Tapi, kami sendiri tidak pernah keluarkan biaya sedikit pun," terang Ahok.

Ia sendiri bersama timnya, Selasa (15/5) malam menyempatkan diri untuk berkunjung ke salah satu posko di Jalan H.Nawi, Jakarta Selatan. Posko berukuran cukup besar tersebut sudah berdiri hampir sebulan. "Dibikin teman-teman dari alumni Trisakti. Saya sendiri baru sempat berkunjung. Nggak tahu duitnya dari mana," kata Ahok.

Ia menilai perkembangan proses politik seperti ini sebagai reformasi jilid II. Alasannya, masyarakat semakin sadar bahwa pilihan politiknya akan menentukan kebijakan pemerintahan ke depan. Karena itu, masyarakat secara mandiri mengupayakan pemenangan calon yang didukungnya tanpa perlu mengharapkan bantuan dan pendekatan langsung dari para kandidat.

Selain itu, kedua partai politik yang mengusungnya memberikan dukungan besar tanpa menuntut imbalan atau donasi dari mereka, jauh dari pandangan umum saat ini.

Bila proses politik yang dijalankan PDIP-Gerindra ini sukses, Ahok yakin akan terjadi perubahan besar dalam berdemokrasi di Indonesia. "Ini proses reformasi jilid II. Ini perkembangan yang menarik dalam proses demokrasi kita karena uang bukan lagi segalanya. Selama ini sulit meyakinkan mahasiswa bahwa kebenaran dan kejujuran akan membawa Anda ke Puncak," kata Ahok.

Namun, dengan apa yang dialaminya bersama Jokowi, ia berharap pandangan pesimis para mahasiswa dan aktivis bisa berubah. Bukan kekuatan uang yang menentukan kemenangan politik tetapi integritas moral dan kepemimpinan seseorang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com