Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aptisi: Kualitas PTS Tidak Kalah dengan PTN

Kompas.com - 18/05/2012, 21:23 WIB

MEDAN, KOMPAS.com - Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Wilayah IA Sumatera Utara Bahdin Nur Tanjung mengatakan, kemajuan perguruan tinggi swasta (PTS) dalam menyejajarkan posisinya dengan perguruan tinggi negeri (PTN) sudah sangat pesat.

"Hal ini dibuktikan dengan kualitas lulusan dan prestasi yang dicapai para mahasiswanya. Ini tentunya tidak terlepas dari kerja keras dan jalinan kerja sama yang telah dibina antar PTS, sehingga akhirnya lulusannya mendapat pengakuan yang sama dengan lulusan PTN," katanya pada acara Musyawarah Wilayah IV Aptisi Wilayah IA Sumut di di Medan, Jumat (18/5/2012).

Meski demikian, ia mengakui masih banyak hal yang harus dibenahi PTS, baik persoalan program studi yang masih belum terakreditasi, persoalan dosen dan sertifikasi dosen, beasiswa dan bantuan operasional kampus.

"Beberapa hal ini menjadi tantangan bagi Aptisi ke depannya. Dengan kekompakan dan kerja sama yang terus dibangun, saya yakin berbagai persoalan ini bisa diselesaikan dengan baik," katanya.

Sementara Koordinator Kopertis Wilayah I Sumut-Aceh M Nawawiy Lubis mengatakan, tidak boleh ada persaingan antara PTS dan PTN karena keduanya sama-sama menjalankan kewajiban dalam melayani pendidikan tinggi bagi masyarakat.

"PTN tidak boleh bersaing dengan PTS. Keduanya justru harus saling mendukung dalam memaksimalkan partisipasi masyarakat dalam pendidikan tinggi," katanya.

Menurut dia, persaingan selama ini terlihat dalam banyaknya jumlah mahasiswa yang diterima di PTS. Sementara, daya tampung PTN telah dibatasi oleh pemerintah.

"Ada suatu universitas yang membuka jumlah pendaftar sangat banyak, dan ada pula yang sangat sedikit. Kalau ini bisa merata tentunya akan menjadi lebih baik," katanya.

Manfaat lain dengan pemerataan daya tampung itu, lanjut dia, adalah jam mengajar dosen. Dimana di suatu perguruan tinggi menjadi berlebih karena banyaknya mahasiswa, sementara di sisi lain berkurang.

"Untuk mengatasi ini berbagai tenaga pengajar boleh dilakukan, seperti PTS bisa memakai tenaga dosen dari PTN. Jadi PTN bukan ancaman, tetapi patner PTS," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com