Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rektor Perbanas Dinilai Kurang Membuka Dialog

Kompas.com - 22/05/2012, 13:55 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Berlarut-larutnya persoalan yang terjadi di Institut Perbanas dinilai disebabkan karena Rektor Perbanas, Marsudi Wahyu Kisworo, kurang membuka dialog dalam penyelesaikan persoalan. 

Hal tersebut disampaikan salah seorang dosen Perbanas, Novianta Hutagalung kepada Kompas.com, Selasa (22/5/2012), di Jakarta. "Ini persoalan kepemimpinan, harusnya berdialog agar lebih mencerahkan, bukan represif," katanya.

Ia menjelaskan, sebenarnya para mahasiswa, dosen dan karyawan, menginginkan agar rektor dapat menjamin kebebasan berpikir dan berekspresi di lingkungan kampusnya. Ketika kebebasan itu sudah diberangus, kata dia, maka sangat wajar jika mahasiswa, dosen dan karyawan melakukan protes, termasuk dengan cara berunjuk rasa dan mendesak agar Rektor Perbanas segera mengundurkan diri.

"Sebetulnya tuntutan kami adalah agar rektorat dan yayasan mengembalikan hak berpikir dan berekspresi kami yang telah diberangus," jelasnya.

Novianta juga menyayangkan sikap Rektor Perbanas yang enggan menanggapi aksi para mahasiswanya. Padahal, menurutnya, berapapun jumlah mahasiswa yang mendesak rektor untuk segera turun merupakan segelintir orang yang memiliki kesadaran untuk membawa Perbanas ke arah yang lebih baik.

"Kita berharap rektor dapat lebih demokratis, buka ruang dialog, dan jangan terus menghindar," tandasnya.

Seperti diberitakan, sekelompok mahasiswa yang mengatasnamakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Solidaritas Mahasiswa untuk Perbanas terus melakukan sejumlah aksi yang mendesak agar Rektor Perbanas segera mengundurkan diri. Alasannya, karena Rektor Perbanas dituding arogan dengan membuat kebijakan sepihak, memberangus kebebasan berpikir dan berekspresi mahasiswa, dosen, dan karyawan di kampus yang dipimpinnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com