Jakarta, Kompas
Hal itu mengemuka dalam
Budayawan Sitok Srengenge mengusulkan agar perpustakaan umum milik pemerintah merombak penampilan. ”Kalau penampilan dibuat lebih menarik, seperti kafe atau mal, saya yakin pasti akan ramai anak muda. Biasanya perpustakaan terlihat kaku dan tua,” kata Sitok.
Kepala Perpustakaan Nasional RI Sri Sularsih mengatakan masih banyak perpustakaan umum milik pemerintah di sejumlah daerah memiliki keterbatasan sarana prasarana dan koleksi bahan bacaan. Faktor ini mengakibatkan rendahnya minat baca masyarakat.
”Di era teknologi ini, perpustakaan harus mengembangkan layanan dengan memanfaatkan teknologi, seperti buku digital. Kita harus lebih terbuka dan menarik,” kata Sri.
Dari 498 kabupaten/kota yang ada, sekitar 460 kabupaten/kota telah memiliki lembaga perpustakaan dan 400 kabupaten/kota telah memperoleh bantuan satu perpustakaan keliling berupa mobil berikut 1.500-2.000 buku berbagai tema.
”Khusus daerah terpencil dan terluar dibuatkan perpustakaan di desa-desa,” kata Sri. Ia mengusulkan agar pemerintah lebih banyak membuka perpustakaan di daerah-daerah yang mayoritas penduduknya kurang mampu sehingga persoalan daya beli buku bisa diatasi.