Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketidaklulusan SMK di Yogyakarta Menurun

Kompas.com - 25/05/2012, 12:17 WIB
M.Latief

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Persentase tingkat ketidaklulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) dalam ujian nasional (UN) di Provinsi DI Yogyakarta untuk tahun ajaran 2011/2012 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari 0,2 % menjadi 0,14 %.

"Secara umum, hasil ujian nasional tingkat sekolah menengah atas di DIY cukup bagus. Khususnya di tingkat sekolah menengah kejuruan (SMK)," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga DIY, Baskara Aji, di Yogyakarta, Jumat (25/5/2012).

Jumlah siswa SMK yang dinyatakan tidak lulus adalah 32 orang dari total 23.553 siswa yang tersebar di 195 sekolah. Persentase ketidaklulusan terbanyak berada di Kabupaten Kulon Progo, yaitu 0,22 % atau delapan orang dari 3.696 siswa, sedang persentase terendah berada di Kabupaten Gunungkidul, yaitu 0,04 % atau dua dari 4.845 siswa. Sedangkan rata-rata total nilai tertinggi berada di Kabupaten Sleman, yaitu 30,37 dengan rata-rata nilai terendah berada di Kabupaten Gunungkidul 29,77.

Sementara itu, persentase tingkat ketidaklulusan di tingkat sekolah menengah atas (SMA) mengalami peningkatan, yaitu dari 0,62 persen menjadi 0,72 persen. Namun demikian, Baskara mengatakan, peningkatan ketidaklulusan di tingkat SMA tersebut lebih disebabkan oleh banyaknya siswa yang tidak mengikuti UN secara menyeluruh. Jika pada penyelenggaraan tahun sebelumnya, hanya ada enam siswa tidak mengikuti UN, maka tahun ini setidaknya ada 30 siswa tidak mengikuti UN.

"Secara umum, nilai rata-rata ujian nasional di tingkat sekolah menengah atas cukup merata. Tidak ada perbedaan terlalu jauh antara nilai tertinggi dengan nilai terendah," katanya.

Di Jurusan IPA, terdapat 23 siswa yang dinyatakan tidak lulus. Jumlah ketidaklulusan tertinggi ada di Kabupaten Gunungkidul sebanyak tujuh siswa dan terendah di Bantul sebanyak dua siswa. Jurusan IPS terdapat 108 siswa yang dinyatakan tidak lulus, dengan tingkat ketidaklulusan terbanyak ada di Kabupaten Sleman sebanyak 42 siswa dan terendah di Kabupaten Bantul sebanyak delapan orang. Sedangkan di Jurusan Bahasa, tidak ada siswa yang tidak dinyatakan tidak lulus. Sementara itu, di jenjang Madrasah Aliyah (MA), terdapat empat siswa yang dinyatakan tidak lulus, masing-masing dua siswa di Kabupaten Bantul dan di Kabupaten Sleman.

"Kami menargetkan hasil yang lebih baik pada penyelenggaraan UN kali ini. Tidak hanya hasilnya, tetapi pada proses penyelenggaraannya," katanya.

Ia menilai, penyelenggaraan UN cukup lancar meskipun tidak ada fasilitas soal dengan huruf braille untuk tuna netra dan soal untuk penyandang low vision.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com