Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Kelulusan Diwarnai Tawuran Gunakan Senjata Tajam

Kompas.com - 26/05/2012, 20:37 WIB
Agus Mulyadi

Penulis

PADANG, KOMPAS.com - Hari kelulusan siswa SMA/MA dan SMK di Kota Padang, Sabtu (26/5/2012) ini diwarnai tawuran pelajar di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Imam Bonjol, dengan menggunakan batu dan senjata tajam.

Kepala SPK Polresta Padang, Ipda Sugeng Riadi, di Padang, Sabtu, mengatakan, pihaknya mengamankan sejumlah pelajar yang terlibat tawuran.

"Kami mengamankan beberapa pelajar yang terlibat. Saat diamankan, anggota juga menemukan benda tajam berupa gergaji besi sepanjang 80 centimeter yang sengaja disembunyikan di pepohonan di lokasi itu," katanya.

Dia menyebutkan, tawuran itu bukan yang pertama kali, namun terjadi hampir setiap minggu.

Pihak kepolisian pada kesempatan itu mengamankan enam pelajar yang diduga terlibat, yakni RN (16) siswa SMK Kosgoro 1 Kota Padang yang kedapatan membawa gergaji, FN (16) juga siswa SMK Kosgoro 1, WE (16) pelajar SMP, serta RV (17), M (18), dan YO (17) pelajar SMK Muhammadiyah Padang.

Tawuran terjadi sekitar pukul 14.30 WIB, pada saat siswa di kota itu sedang merayakan kelulusan ujian nasional (UN). RTH Imam Bonjol sering dijadikan sebagai lokasi tawuran pelajar di kawasan itu.

Berdasarkan pengakuan RN, tawuran dipicu karena sebelumnya di lokasi yang sama temannya ditusuk pelajar dari sekolah lain, sehingga mereka sengaja membawa senjata tajam untuk balas dendam.

"Senjata itu bukan milik saya, tapi milik teman. Senjata itu disembunyikan di salah satu pohon di RTH Imam Bonjol, karena sebelumnya ada teman kami yang ditusuk pelajar dari sekolah lain dan saat ini dirawat di rumah sakit," kata RN.

Sugeng mengatakan, semua pelajar yang diamankan akan didata dan kemudian didatangkan pihak sekolah serta para orang tuanya. Sementara bagi yang kedapatan membawa senjata tajam, akan dikoordinasikan dengan Dinas Pendidikan.

"Kami akan memanggil orang tua dan pihak sekolah masing-masing. Bagi yang membawa senjata tajam akan diproses lebih lanjut, dengan terlebih dulu memanggil pihak terkait lainnya," ucap Sugeng.


Sumber: Antara

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com