JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Tri S Sunoko, menjamin bahwa peralatan air traffic control (ATC) masih beroperasi dengan baik sekalipun telah digunakan sejak tahun 1980-an. "Dari segi peralatan kami menjamin tetap handal," sebut Tri dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI, di Jakarta, Senin (28/5/2012).
Ia menyebutkan, pihak maskapai asing besar sekelas Singapore Airlines dan KLM tetap terbang setelah musibah jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 ketika melakukan penerbangan joy flight, di Gunung Salak, Jawa Barat, Rabu (9/5/2012).
Dikatakan Tri, terbangnya maskapai-maskapai besar tersebut merupakan pertanda bahwa mereka tetap percaya kepada pelayanan AP II. Menurut dia, biasanya maskapai-maskapai besar sensitif terhadap pelayanan ATC yang tidak handal.
"Itu suatu pertanda, suatu clue, maskapai tidak ragu terhadap kehandalan pelayanan kita, AP II, di Bandara Soekarno-Hatta," pungkas dia.
ATC belakang dikritisi terkait dengan musibah jatuhnya pesawat SSJ 100 yang menewaskan 45 orang penumpangnya. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) pun membantah bahwa ATC di Bandara Soekarno-Hatta disebut tidak memiliki teknologi yang memadai setelah mencuatnya kasus ini.
"Memadai, kan tiap hari ada ratusan pesawat yang terbang di Indonesia. Kalau ada satu atau dua yang kesalahan, ya di Amerika pun ada," sebut Kepala KNKT Tatang Kurniadi, di Jakarta, Selasa (15/5/2012).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.