Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Beasiswa Buat Universitas Swasta Sangat Kurang

Kompas.com - 30/05/2012, 19:46 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana pemerintah memberikan 2.000 beasiswa Bidik Misi kepada mahasiswa di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dinilai timpang jika dibandingkan dengan jatah beasiswa sejenis yang diberikan pada PTN.

Hal itu dikatakan Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi), Edi Suandi Hamid, Rabu (30/5/2012), di Jakarta.

Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) itu menjelaskan, sampai saat ini jumlah PTS di seluruh Indonesia mencapai lebih dari 3.000 kampus.

Jika pemerintah hanya menyalurkan 2.000 beasiswa, itu tidak akan membawa pengaruh besar di lingkungan PTS.

"Jelas timpang, PTS lebih dari 3.000, beasiswanya hanya 2.000. Dibagi satu beasiswa per satu kampus saja masih kurang," kata Edi.

Lebih jauh ia menilai pemerintah masih setengah hati dalam membantu siswa miskin yang kuliah di PTS. Dua ribu beasiswa bidik misi untuk PTS dianggapnya sangat mendiskreditkan dan mendikotomikan PTS.

Ia berharap, di tahun-tahun mendatang jumlahnya dapat ditingkatkan dengan lebih signifikan.

"Meski begitu, kami tetap menghargai, itu tandanya sudah ada perhatian dari pemerintah untuk PTS. Supaya adil, seharusnya jumlahnya bisa ditingkatkan agar lebih memadai," jelasnya.

Seperti diketahui, Bidik Misi telah digelontorkan sejak tiga tahun lalu. Tahun ini, Kemdikbud memberikan jatah Bidik Misi sebanyak 40 ribu untuk PTN dan hanya 2.000 kuota untuk PTS. Jadi, total keseluruhan penerima beasiswa Bidik Misi mencapai 92 ribu mahasiswa.

Besaran unit cost yang diberikan untuk masing-masing mahasiswa sebesar Rp 12 juta per tahun. Nilai terebut di luar SPP gratis dan living cost, juga uang pengganti transportasi bagi mahasiswa yang datang dari luar daerah di mana kampus yang bersangkutan berada.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com