Rumah Belajar Bagi Anak Putus Sekolah

JAKARTA, KOMPAS.com - Sopia dan Citra, keduanya anak putus sekolah duduk paling depan antusias mengikuti pelajaran bahasa Inggris dengan program Microlab Multimedia Language Labaratory di Rumah Belajar Tower Bersama Infrastructure (TBIG) di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan, Rabu (6/6). Sebanyak 12 anak putus sekolah lainnya dengan mengenakan alat pendengar, komputer dan bantuan layar proyektor juga antusias mengikuti pelajaran dibawah panduan tenaga pengajar, Nurjanah.

PT Tower Bersama Infrastructure (TBIG) bekerjasama dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) meresmikan Rumah Belajar TBIG yang memberikan layanan pendidikan paket C bagi 180 anak putus sekolah berusia 15-24 tahun yang berasal dari keluarga pra-sejahtera. Direktur Utama TBIG Herman Setya Budi mengatakan Rumah Belajar TBIG didirikan sebagai bentuk kepedulian TBIG terhadap pendidikan berkualitas bagi anak-anak Indonesia.

Data Depdiknas, angka anak tidak melanjutkan sekolah tingkat SMP di Jakarta tahun 2009 mencapai 2.510 anak dan SMA mencapai 4.780 anak.

Rumah Belajar TBIG menggunakan kurikulum yang dikeluarkan oleh Diknas dan berkolaborasi dengan Yayasan Bina Nusantara (BINUS) sebagai penyedia kurikulum dan sertifikat. YCAB sendiri hingga kini telah mengelola 25 Rumah Belajar di sembilan provinsi di seluruh Indonesia yang dibangun bersama dengan donatur dari berbagai perusahaan, industri, komunitas dan pemerintah.