Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PENDIDIKAN

Sekolah Perikanan Diperbanyak

Kompas.com - 08/06/2012, 16:50 WIB
Brigita Maria Lukita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Untuk menjadi negara kepulauan yang kuat dan mandiri, dibutuhkan lima pilar utama, yakni kultur kelautan dan sumber daya manusia, ekonomi kelautan, tata kelola laut, keamanan dan ketahanan, serta lingkungan.

Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Pendidikan Musliar Kasim mengemukakan, ketersediaan sekolah menengah kelautan dan perikanan hingga kini masih sangat minim. Jumlah sekolah menengah kejuruan kelautan dan perikanan hanya 314 unit.

"Jumlah sekolah itu tidak cukup jika dibandingkan potensi kelautan yang ada," ujarnya.

Ia menambahkan, upaya mendorong pendidikan kelautan dan pendidikan dilakukan dengan menambah daya tampung ruang kelas baru dan unit sekolah baru.

Biaya pembangunan gedung dan peralatan akademik akan disediakan oleh pemerintah pusat. "Kami akan perkenalkan SMK kelautan. Untuk membuat unit sekolah baru, syaratnya tanah disediakan oleh pemda setempat," ujar Musliar, kepada pers di Jakarta, Jumat (8/6/2012).

Setiap tahun, pihaknya terus menambah sekolah baru, yakni rata-rata 80 sekolah per tahun. Pihaknya menargetkan jumlah sekolah menengah kejuruan (SMK) akan lebih banyak daripada sekolah menengah atas (SMA).

Tahun 2015, komposisi SMK berbanding SMA ditargetkan 60:40. Adapun SMK Kelautan yang sudah dibangun akan ditingkatkan fasilitasnya melalui pembangunan laboratorium bersama sebanyak satu unit di setiap provinsi.

"Tahun ini, pembangunan laboratorium dimulai. Permintaan dari daerah sudah banyak, tetapi sedang dikaji," ujarnya.

Ia menambahkan, sekolah kelautan dan perikanan dibutuhkan untuk membangun masyarakat pesisir. Masyarakat pesisir yang didominasi anak nelayan harus diberi kesempatan untuk mengenyam pendidikan sampai tingkat perguruan tinggi. "Tidak mungkin pesisir maju k alau anak pesisir gak terdidik," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com