BANDUNG, KOMPAS.com -- Novel berjudul Tambelo: Kembalinya Si Burung Camar dan Tidak Hilang Sebuah Nama secara sekilas terlihat seperti buku pengayaan biasa, didistribusikan oleh pemerintah untuk perpustakaan SD di Kota Bandung, Jawa Barat. Setelah dibaca, ternyata dua buku itu memiliki kandungan yang tidak pantas dibaca pelajar tingkat SD.
Dua novel tersebut memuat beberapa paragraf berisi beberapa hal yang tidak pantas dibaca pelajar. Sebut saja novel Tambelo yang dikarang oleh Radhite Kurniawan, memuat potongan dialog berisi kalimat yang vulgar seperti umpatan, mendeskripsikan perempuan layaknya pekerja seks komersial, hingga seks pranikah yang berujung kehamilan. Semua tertulis gamblang di sana.
Buku pengayaan itu ditemukan di perpustakaan SD Cempaka Arum Kota Bandung. Buku tersebut diterima sekolah dari pemerintah sebagai salah satu program pengadaan buku untuk perpustakaan.
Kepala SD Cempaka Arum, Ahmad Taufan, merasa miris saat mendapati kalimat-kalimat vulgar seperti itu. Dia pun memberi tanda pada beberapa bagian yang tidak pantas, kemudian melaporkannya kepada Dinas Pendidikan Kota Bandung.
"Buku ini seharusnya dikonsumsi orang yang berusia 18 tahun ke atas, bukan pelajar SD," ujar Taufan, Jumat (8/6/2012) di Bandung.
Sepengetahuan Taufan, buku tersebut diterima sekolah pada Januari 2012 melalui program pemerintah. Distributor buku tersebut berkantor di Yogyakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.