Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Rp 109 Miliar untuk SMK Kelautan

Kompas.com - 11/06/2012, 10:36 WIB

Tegal, Kompas - Mulai tahun ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan mendapat tugas membina sekolah menengah kejuruan bidang kelautan dan perikanan di seluruh Indonesia. Adapun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengalokasi dana Rp 109 miliar.

”Dana itu akan disalurkan kepada sembilan sekolah usaha perikanan menengah negeri,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan Sjarief Widjaja, Sabtu (9/6). Ia mengatakan hal itu seusai wisuda Sekolah Usaha Perikanan Menengah Negeri (SUPM-N) Tegal, Jawa Tengah.

Menurut Sjarief, kesembilan SUPM-N yang akan mendapat kucuran dana itu berada di Aceh, Lampung, Tegal, Bone, Pontianak, Kupang, Ambon, Pariaman, dan Sorong.

Untuk sementara ini, terdapat 167 sekolah kelautan dan perikanan yang dibina Kemdikbud dan sembilan sekolah yang dibina Kementerian Kelautan dan Perikanan. Adapun daya tampung semua SUPM-N akan ditingkatkan dari 450 siswa menjadi 700 orang tiap sekolah.

Mayoritas ke Jepang

Kepala SUPM-N Tegal Suharyanto mengatakan, dalam lima tahun terakhir, sekolahnya telah menghasilkan 366 lulusan dan mayoritas besar bekerja di Jepang. ”Banyak tawaran dari Jepang. Kami sampai kewalahan,” ujarnya.

Selain Jepang, kata Sjarief, lulusan di sembilan SUPM-N juga ke Korea Selatan, Spanyol, Thailand, China, Vietnam, dan Australia. ”Jepang yang paling menganggap tenaga kerja kita luar biasa,” ujarnya.

Untuk tahun ini, SUPM-N yang tertua di Indonesia ini mewisuda 131 siswa terdiri dari 42 siswa program keahlian nautika perikanan laut, 39 siswa teknika perikanan laut, 24 siswa teknologi budidaya perikanan, dan 26 siswa teknologi pengolahan hasil perikanan.

Para siswa banyak diincar industri karena, kata Sjarief, sumber daya manusia (SDM) yang dihasilkan telah siap pakai. Orientasi pendidikan di SUPM-N fokus membentuk SDM profesional bidang perikanan dan memenuhi kebutuhan pasar kerja atau industri. Dengan konsep teaching factory, porsi praktik lebih banyak (70 persen) dan diarahkan pada penumbuhan jiwa kewirausahaan. ”Harapannya nanti mereka bisa membuka usaha sendiri, tetapi memiliki jaringan dengan perusahaan di Jepang,” ujarnya. (LUK)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com