Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prestasi Melorot, Beasiswa Bidik Misi Bakal Dicabut

Kompas.com - 11/06/2012, 13:36 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para mahasiswa penerima beasiswa bidik misi diingatkan untuk mempertahankan prestasi akademiknya. Pasalnya, ancaman pencabutan beasiswa akan diterima jika mereka tidak bisa memenuhi syarat yang ditentukan.

"Hanya dicabut hak beasiswanya, bukan didrop out. Karena mahasiswa memiliki hak untuk tetap kuliah," kata Rektor Universitas Negeri Jakarta, Bedjo Sujanto, di Jakarta (11/6/12).

Ia menjelaskan, kriteria pencabutan beasiswa adalah ketika indeks prestasi mahasiswa menurun di bawah standar selama dua semester berturut-turut. Selain itu, sesuai dengan filosofinya, hak beasiswa bidik misi juga akan dicabut jika mahasiswa bersangkutan ternyata tidak berasal dari keluarga yang benar-benar miskin.

"Setelah kita lakukan visitasi ternyata dia mampu secara ekonomi, atau tidak menunjukkan kepiawaiannya sebagai mahasiswa berprestasi dengan IP minimal 2,75, maka hak bidik misinya akan kita cabut," ujarnya.

Ia mengungkapkan, imbauan ini ia sampaikan menyusul adanya segelintir mahasiswa yang cenderung santai, dan akhirnya kedodoran dalam menjaga indeks prestasinya karena berbagai hal.

"Ada mahasiswa yang mentang-mentang sudah dapat beasiswa kuliahnya jadi santai. Itu kenapa kita batasi, dua semester nilai anjlok, beasiswanya kita cabut," pungkasnya.

Di UNJ sendiri, pendaftar beasiswa bidik misi tahun ini mencapai 2.666 orang di 50 program studi dari 59 program studi di UNJ. Persaingan ekstra ketat terjadi karena kuota yang disediakan jauh lebih kecil dari jumlah tersebut, yakni hanya 575.

Sedangkan secara nasional, sejak dua tahun lalu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menggelontorkan sedikitnya 90 ribu beasiswa bidik misi.

"Jatahnya (yang dicabut) akan kita ganti untuk mahasiswa lain yang sesuai kriteria. Beasiswa ini untuk memutus rantai kemiskinan, jadi yang berhak hanyalah mereka yang benar-benar miskin," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com