JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil Gubernur DKI Jakarta, Biem Benjamin, menolak adanya pembangunan jalan layang di dalam perkotaan. Contohnya jalan layang Antasari. "Jalan layang di perkotaan harus ditentang. Karena diprediksi, dalam tiga sampai enam bulan beroperasi, pasti akan menimbulkan macet lagi," katanya, di acara diskusi Mimpi Masa Depan Jakarta: Modern, Berbudaya dan Ramah Lingkungan, di Hotel Ambhara, Jakarta, Selasa, (12/6/2012).
Selain itu, Biem menjelaskan, dampak lain yang diakibatkan jalan layang itu adalah bagi kesehatan. "Kemacetan itu dapat lebih banyak menimbulkan gas-gas buang yang beracun, dan menyebabkan gangguan kesehatan, seperti ISPA (infeksi saluran pernafasan akut)," katanya.
"Pembangunan jalan layang itu tidak memperhatikan Amdal. Seperti sebelumnya, saya bertemu dengan warga Antasari, mereka menolak adanya pembangunan jalan layang tersebut," kata Biem.
Dia mengatakan, dalam menyelesaikan masalah kemacetan di Jakarta, salah satunya adalah penyelesaian proyek transportasi massal. "Jakarta sudah ketinggalan sekali, transportasi massal ini harus segera terkejar," kata Biem Benjamin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.