Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buku Sekolah Bermuatan Pornografi Resahkan Orangtua

Kompas.com - 12/06/2012, 15:44 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Maraknya peredaran buku-buku sekolah dasar yang mengandung konten pornografi dan menyesatkan anak-anak di sejumlah daerah, meresahkan para orangtua. Di Magelang, Jawa Tengah, sejumlah orangtua murid mengaku resah jika anak-anak mereka membaca buku-buku itu di sekolah.

Zumaroh, orang tua murid dari Abida murid kelas II SD Banyuurip 2 Tegalrejo, mengaku khawatir karena tidak bisa mengawasi lansung apa yang dibaca anaknya di sekolah. "Apa yang anak-anak baca di sekolah kan kami tidak tahu. Lain kalau di rumah kami bisa mengontrol," ujarnya, Selasa (12/6/2012).

Hal senada diungkapkan Rukhayah, orang tua dari Alvin murid kelas I SD Negeri I Payaman. Ia mengatakan seharusnya pihak sekolah menyeleksi buku-buku yang masuk dengan ketat. Buku apa yang baik dan cocok untuk dikonsumsi anak-anak usia sekolah dasar.

"Usia SD kan masih rawan, rasa ingin tahunya besar tapi belum bisa berpikir logis, jadi masih butuh bimbingan dan kontrol orang tua disekitarnya," tuturnya.

Sementara itu, Suryaningsing, Kepala Sekolah SD Kuwaluhan Secang, mengaku sejauh ini tidak ada buku-buku bermuatan porno dan kekerasan di sekolahnya. Pihaknya juga mengaku belum ada instruksi dari pihak Dinas Pendidikan untuk mengecek buku-buku yang ada.

Selama ini, kata Suryaningsih, bantuan buku-buku berasal dari pusat melalui DAK tanpa melalui Dinas Pendidikan. Kebanyakan buku-buku pengayaan dan buku-buku ilmu pengetahuan umum.

"Kami juga melakukan penyortiran buku-buku sebelum masuk perpustakaan, tapi hanya sekilas saja tidak dibaca lebih dalam tiap buku," katanya.

Widianantari, Kasi Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Magelang mengatakan hingga saat ini belum ada laporan adanya temuan buku-buku dengan unsur porno di sekolah dasar di wilayah ini. Menurutya, pihak Disdik tidak memiliki kewenangan atas bantuan berupa buku yang melalui DAK.

"Bantuan yang lewat DAK langsung dari pusat ke sekolah masing-masing, jadi kami juga tidak bisa mengontrol," katanya.

Seperti diberitakan, beberapa minggu terakhir ini dunia pendidikan di Indonesia dikejutkan dengan penemuan buku-buku dengan unsur porno dan kekerasan di sekolah dasar di Jakarta, Bandung, Kebumen dan Purworejo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com