Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seleksi YCPA Bukan Berdasarkan Fisik

Kompas.com - 16/06/2012, 19:55 WIB

KOMPAS.com - Dari 853 perempuan profesional muda yang berminat untuk mengikuti kompetisi Young Caring Professional Award (YCPA), akhirnya terpilih 19 finalis (satu finalis mengundurkan diri karena sakit). Setelah itu, para finalis harus mengikuti masa karantina, yang berlangsung pada 14-17 Juni 2012.

Selama karantina para finalis wajib mengikuti berbagai kegiatan, antara lain factory visit untuk melihat langsung proses pembuatan kosmetik, dan pembekalan enterpreneur dari Yoris Sebastian. Finalis juga menjalani pemotretan, pembekalan soal fashion, dunia digital, sampai cara membangun kepercayaan diri.

Jumat (15/6/2012) lalu, para finalis YCPA memasuki tahap penjurian untuk menentukan sembilan pemenang. Proses penjurian dilakukan di Hotel Morrisey, Jakarta, dihadiri oleh dewan juri yang terdiri atas Samuel Pranata (Sales and Marketing Director Martha Tilaar Group), Yoris Sebastian (OMG Consultant), Kemal Effendi Gani (pemimpin redaksi majalah SWA), Era Soekamto (desainer), Rene Suhardono (career coach), Ligwina Hananto (financial consulting), Fira Basuki (penulis), Alvin Adam (presenter), dan Marlin Sugama (produser, penulis, dan pemenang YCPA 2011).

Para finalis diharuskan mempresentasikan beberapa materi  tentang tingkat kepedulian mereka terhadap beberapa isu berkaitan dengan diri mereka, profesi, dan lingkungan sekitarnya. "Materi yang disampaikan adalah mengenai care for yourself, care for other, dan care for your company," ungkap Fira Basuki kepada Kompas Female, saat konferensi pers di Djakarta Theater, Jakarta, Sabtu (16/6/2012).

Agak berbeda dengan ajang lainnya, YCPA tidak mengandalkan penampilan semata. Ajang ini diakui Era Soekamto dan Fira Basuki banyak menilai perempuan dari sisi profesional dan intelektualnya. "Kami sama sekali tidak menilai mereka berdasarkan penampilan. Penilaiannya lebih kepada intelektual, presentasi, kepercayaan diri, dan cara mereka berkomunikasi," jelas Era Soekamto.

Dari pemantauan Kompas Female saat penjurian, para finalis bukan hanya mampu melakukan presentasi dan menjawab pertanyaan para juri dengan baik, tetapi juga menyesuaikan diri dalam suasana yang menyenangkan dan bersahabat. Para juri yang merupakan ahli dalam bidangnya masing-masing ternyata mampu membuat para finalis yang tadinya tegang menjadi lebih percaya diri saat presentasi.

"Sebenarnya ruang penjurian ini bukan hanya menilai mereka dalam bentuk skor, tapi juga melatih mereka dalam segala hal seperti kepercayaan diri, menyadari potensi mereka sendiri, sampai memberi masukan untuk penampilan. Jadi bukan momen yang menilai mereka dengan mutlak melalui angka," jelas Era.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com