Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia Tidak Layak Disebut Negara Jiran

Kompas.com - 18/06/2012, 15:28 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Keinginan Malaysia untuk mengklaim tari Tor-tor dan Gondang Sambilan dari Mandailing, Sumatera Utara, sebagaimana dirilis Bernama (kantor berita Malaysia) menimbulkan kegeraman dari banyak pihak, termasuk wakil rakyat.

Akbar Faisal dari Fraksi Hanura Komisi II DPR mengungkapkan kekecewaannya atas langkah Pemerintah Malaysia. "Malaysia tidak layak disebut negara jiran. Kesabaran kita sebagai bangsa habis dan sudah tidak bisa dibiarkan perbuatan klaim-klaim yang dilakukan Malaysia. Klaim atas tari Tor-tor tidak bisa dibenarkan," ujar Akbar Faisal, anggota Komisi II dari Fraksi Hanura di gedung DPR, Jakarta, Senin (18/6/2012).

Dia juga menambahkan bahwa pemerintah harus mengambil langkah tegas terkait klaim yang dilakukan oleh Malaysia atas tari Tor-tor dan Gondang Sambilan karena sengketa hasil kebudayaan ini sudah sering terjadi.

Pemerintah harus menuntut Malaysia secara hukum dengan tuntutan pencurian hak intelektual. Hal itu harus dilakukan agar Pemerintah Malaysia jera jika melakukan klaim atas kebudayaan Indonesia.

Malaysia menurutnya harus menghormati kebudayaan yang sudah digariskan menjadi hak milik Indonesia. "Malaysia sebagai negara tatangga harus menghormati Indonesia. Malaysia jangan sekali-kali mengklaim kebudayaan atau wilayah Indonesia karena rakyat Indonesia pasti akan memberikan refleks yang keras karena hal itu," tambahnya.

Selain itu, dia juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Malaysia sudah selayaknya memiliki rasa malu. Di mata masyarakat Indonesia, Malaysia tak ubahnya maling karena selalu mengklaim hak intelektual Indonesia, tidak hanya tari Tor-tor dan Gondang Sambilan. "Saya mendesak Pemerintah Malaysia untuk mempunyai rasa malu karena dengan mereka melakukan klaim atas budaya Indonesia, seperti tari Tor-tor, maka teriakan mencemooh dalam pertandingan sepak bola seperti 'Malingsia' akan semakin nyaring terdengar dari barisan suporter Indonesia," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com