Jakarta Harus Jadi Barometer Perbukuan Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 40 persen buku-buku yang diterbitkan di Indonesia terserap di Jakarta. Karena itu, Jakarta harus bisa jadi barometer perbukuan di Indonesia.

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo yang membuka Jakarta Book Fair 2012 di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (23/06/2012), mendukung Jakarta Book Fair yang sudah dilaksanakan selama 22 tahun terus ditingkatkan. Kegiatan tahunan ini dilaksanakan Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) DKI Jakarta.

"Pemerintah DKI Jakarta mendukung supaya nanti Jakarta Book Fair bisa jadi International Book Fair," kata Fauzi. Menurut Fauzi yang juga akrab disapa Bang Foke mengatakan buku harus dikembangkan kualitasnya supaya bisa jadi kebutuhan tiap orang, bukan lagi sampingan. Dia juga menyambut baik tumbuhnya industri penerbitan buku anak-anak di DKI Jakarta.

Penyelenggaraan Jakarta Book Fair ini juga telah menjadi rangkaian dari acara Hari Ulang Tahun DKI Jakarta. Ketua IKAPI DKI Jakarta H. E Afrizl Sinaro mengatakan penerbit butuh dukungan pemerintah yang konkrit. Sinaro mengatakan pameran buku terkenal di dunia seperti di Kairo, Kuala Lumpur, Hongkong, dan Frankfurt disediakan pemerintah. "

Tapi di Indonesia semuanya oleh swasta. Untuk bayar sewa gedung saja, tidak ada keringanan. Ikapi DKI Jakarta yang patungan. Makanya, kami minta dukungan yg konlrit supaya Jakarta Book Fair bisa seperti di negara lain," kata Sinaro.

Mulai tahun ini Pesta Buku Jakarta beganti nama jadi Jakarta Book Fair. Pameran di Istora Senayan Jakarta berlangsung pada 23 Juni - 1 Juli 2012 dengan diskon hingga 70 persen.