JAKARTA, KOMPAS.com - Aplikasi untuk majalah Hai yang diberi nama Metro Hai, keluar sebagai juara pertama kompetisi pembuatan aplikasi mobile Hackonten yang diselenggarakan Gramedia Majalah dan Nokia Developer.
Metro Hai bukan sekadar aplikasi baca berita saja, tapi diperkaya dengan teknologi Augmented Reality (AR) yang cocok dengan karakter pembaca Hai.
Metro Hai dibuat oleh 3 muda-mudi asal Depok, Jawa Barat, yakni Tito Daniswara, Abdullah, dan Karina Vidyantiningrum. Mereka berhak atas hadiah uang Rp 20 juta.
Metro Hai berjalan di sistem operasi Windows Phone, mencakup semua konten yang ada di portal web Hai. Menurut Abdullah, salah seorang pembuat Metro Hai, aplikasi ini juga menawarkan fitur-fitur hiburan yang dirasa cocok untuk kawula muda pembaca Hai.
Kelompok ini memanfaatkan konten Cewek Hai, yang berisi profil-profil perempuan berpotensi dan berprestasi pilihan Hai. "Di aplikasi Metro Hai, pengguna bisa mengetahui profil dan asal sekolah Cewek Hai," kata Abdullah usai acara Hackonten di kantor Gramedia Majalah, Jumat (29/6/2012).
Dengan teknologi AR, pengguna bisa mendeteksi lokasi terdekat sekolah cewek Hai dari tempat pengguna berada. Dengan teknologi AR pula, aplikasi ini menyediakan template sampul majalah Hai di mana pengguna bisa bersenang-senang memuat foto dirinya di sampul majalah Hai tersebut.
Metro Hai juga menyediakan fitur Placeholder yang dapat melacak lokasi kafe dan restoran terdekat dari tempat pengguna berada. "Kami menyediakan peta digital menggunakan layanan Nokia Maps untuk mengetahui lokasi pasti kafe atau restoran tersebut," tambah Abdullah.
Aplikasi ini dibuat dalam waktu 24 jam, jadi kinerja dan fitur-fiturnya belum sempurna. Tito Daniswara mengatakan, timnya akan mengembangkan aplikasi ini hingga matang. "Tapi, itu tergantung dari manajemen Hai dan Gramedia Majalah, Apakah mereka mengizinkan kontennya bisa dipakai di aplikasi Metro Hai. Kami akan dihubungi untuk kepastiannya," kata Tito.
Digital Project Director dari Digital Media Kelompok Majalah Kompas Gramedia, Eddy Suhardy mengatakan, pihaknya akan membicarakannya dengan manajemen Hai tentang aplikasi tersebut. Karena, hal ini berkaitan dengan konten hak cipta dan peraturan-peraturan yang berlaku di Kompas Gramedia.
Besar harapan Eddy agar ada aplikasi yang bisa digarap serius dan bisa ditaruh di toko aplikasi Windows Phone Marketplace, agar bisa digunakan oleh masyarakat untuk membaca artikel. Eddy mengaku suka dengan ide-ide yang dilontarkan dalam acara Hackonten.
Hal serupa diungkapkan Developer Manager Nokia South East Asia Narenda Wicaksono. Menurutnya, banyak ide dan fitur yang out of the box dari acara ini. "Biasanya perusahaan media sekadar membuat aplikasi news reader, di sini para pengembang aplikasi banyak menggunakan teknologi lain untuk dihadirkan dalam aplikasi news reader," tutur Narenda.
Aplikasi yang menyabet juara dua dan tiga adalah Ndongeng yang dibuat oleh CodeTalk dan Intisari oleh Happy Go Kenny. Masing-masih berhak atas hadiah uang Rp 10 juta dan 5 juta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.