Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Lebih Membutuhkan Pendidik

Kompas.com - 02/07/2012, 08:39 WIB
Luki Aulia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dunia pendidikan masa depan lebih membutuhkan pendidik, bukan hanya guru. Pendidik bisa siapa saja dan datang dari profesi apa saja, yang penting perhatian dan berperan mencerdaskan.

Itu mengemuka pada diskusi yang diadakan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (Sampoerna School of Education/SSE) dalam rangka mengenalkan kampus SSE, Sabtu (30/6), di Jakarta. ”Pendidik merupakan kunci keberhasilan bangsa. Untuk menghadapi dunia yang terus berubah, kita butuh pendidik-pendidik inovatif,” kata Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan SSE Johana Rosalina Kristyanti.

Pendidik dan guru adalah dua istilah yang sering dianggap sama. Padahal, pengertian keduanya berbeda. Kata ”pendidik” lebih tepat saat menunjukkan peran seseorang sebagai mentor yang mendorong, mendukung, dan membimbing. Kata ”guru” untuk menggambarkan pelatih atau pembimbing akademik.

”Seorang yang berprofesi sebagai guru harus ditunjuk manajemen sekolah untuk mengajar mata pelajaran tertentu. Adapun pendidik tidak harus berprofesi sebagai guru,” kata Dekan SSE Paulina Panen.

Perubahan di dunia, khususnya adanya kemajuan teknologi, membuat karier di dunia pendidikan kian luas. Cara belajar dan mengajar pada masa mendatang juga akan berubah, dan profesi pendidik akan makin berkembang. Pendidik bukan hanya guru, melainkan juga bisa siapa saja. Seperti dilakukan Yayasan Indonesia Mengajar dengan menurunkan anak-anak muda dari berbagai profesi untuk menjadi guru di sejumlah daerah selama satu tahun.

Konsultan karier dan motivator pendiri ImpactFactory Rene Suhardono menilai, terjadi salah kaprah pada profesi guru. Guru menganggap nilai siswa lebih penting. Sebenarnya, jauh lebih penting kemampuan individu memahami diri sendiri.

”Dunia pendidikan jangan semata-mata mendorong siswa mencari pekerjaan setelah lulus. Proses belajar itu yang lebih penting. Dorong siswa untuk kreatif dan menjadi dirinya sendiri,” kata Rene. (LUK)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com