Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malam Magis buat Torres

Kompas.com - 03/07/2012, 04:22 WIB

KEIV, KOMPAS.com — Tidak masuk dalam 23 pemain terbaik Piala Eropa 2012 tak membuat Fernando Torres kecewa. Baginya, suksesnya membawa Spanyol juara Piala Eropa dan dia meraih sepatu emas sudah luar biasa, bahkan kepuasannya tak terhingga. Menurutnya, malam di kota Kiev, Minggu malam atau Senin (2/7/2012) dini hari WIB itu sangat magis baginya.

Betapa tidak, sebelumnya banyak pendapat bahwa Spanyol tak akan juara lagi. Sebab, dalam sejarah belum pernah ada tim yang juara Piala Eropa dua kali berturut-turut.

Namun, Spanyol melakukannya. Bahkan, dia ikut berperan menyumbang 1 gol dari kemenangan Spanyol 4-0 atas Italia di final. Dia menjadi pemain pertama yang mencetak gol di dua final Piala Eropa dan dua-duanya membawa timnya juara. Di final Piala Eropa 2008 melawan Jerman, golnya menentukan timnya juara dengan kemenangan 1-0.

Torres tak hanya meraih sepatu emas sebagai top scorer dengan tiga gol (ada beberapa pemain lain yang juga sudah mencetak tiga gol, tetapi menit bermain Torres paling sedikit). Dia juga mencatat rekor lain. Torres dan Juan Mata menjadi pemain keenam dan ketujuh yang mampu menjuarai Liga Champions (bersama Chelsea) dan Piala Eropa pada tahun yang sama.

Untuk prestasi ini, pemain pertama adalah Luis Suarez yang juara Liga Champions 1964 bersama Inter Milan dan juara Piala Eropa dengan Spanyol. Kemudian ada Hans van Breukkelen, Berry van Aerle, Ronald Koeman, dan Gerald Vanenburg bersama PSV Eindoven dan Belanda pada 1988.

Meski begitu, Torres tak ingin mengulas prestasi pribadi. Baginya, sukses tim lebih menarik dan berharga.

"Anda tak bisa menanyakan lebih, tetapi ini kerja tim dan kebersamaan yang membawa kami di sini," kata Torres di situs pribadinya, www.fernando9torres.com.

"Anda selalu ingin menang lebih dan lebih, tetapi saat ini kami sudah sangat menikmati (sukses juara Piala Eropa). Kami mendominasi pertandingan sejak awal sampai akhir dan akhirnya menikmati malam yang magis," tambahnya.

Meski begitu, dia mengingatkan tantangan Spanyol ke depan sangat berat. Sebab, kini semua tim sangat ingin mengalahkan mereka.

"Sekarang, kita bisa mengatakan bahwa tim-tim di masa depan akan berkonsentrasi mengalahkan Spanyol untuk membuat sejarah," ujar pemain 28 tahun itu. (AP)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com