Banyak yang "Nganggur", Sarjana Harusnya Jadi Entrepreneur

Kompas.com - 05/07/2012, 17:03 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Koperasi dan UKM merilis setidaknya ada 493.000 sarjana lulusan perguruan tinggi baik negeri mau pun swasta yang mengganggur. Banyaknya sarjana yang menjadi pengangguran karena mereka terpaku untuk menjadi pekerja bukan mencetak lapangan pekerjaan.

"Ada sekitar 493 ribu sarjana menggangur. Hal itu karena mayoritas dari mereka hanya ingin menjadi pekerja bukan pembuat lapangan kerja atau entrepreneur," ujar Menteri Koperasi dan UKM Syarief Hassan, di Jakarta, Kamis (5/7/2012).

Syarief mengungkapkan, pemerintah sangat berkomitmen untuk menciptakan entrepreneur baru. Tujuannya, untuk mengurangi jumlah pengangguran khususnya mereka yang berpendidikan sarjana. Para sarjana, menurutnya, harus mengubah pola pikir dengan tidak hanya memfokuskan diri menjadi pekerja tetapi juga memfokuskan diri untuk menciptakan lapangan pekerjaan.

Menurut Syarief, entrepreneur adalah strategi jitu yang menjadi prioritas negara untuk menjadikan Indonesia menjadi bangsa yang semakin maju dan mandiri.

"Dahulu jumlah masyarakat Indonesia yang memilih menjadi pengusaha dan berhasil sangat rendah. Tapi saat ini jumlah masyarakat yang memilih menjadi pengusaha dan berhasil meningkat menjadi 1,56 persen dari jumlah penduduk Indonesia," tambahnya.

Syarief mengungkapkan bahwa rasio pengusaha lokal dulu hanya 0,18 persen. Padahal, masih banyak wilayah yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia untuk dimanfaatkan menjadi peluang bisnis yang luar biasa. Dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama, kini jumlah rasio pengusaha lokal meningkat menjadi 1,56 persen. Jumlah generasi produktif Indonesia yang banyak turut pula menjadi faktor dalam mendorong banyak pengusaha lokal untuk menjaring area bisnis.

"Semoga pengusaha lokal akan bertambah, terlebih lagi kalau pengusaha lokal dimotori oleh sarjana karena itu secara tidak langsung akan berimbas pada sarjana lainnya untuk melakukan hal yang sama yaitu menjadi entrepreneur," kata Syarief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau