Alat itu menggunakan prinsip pengikatan karbon (C) oleh kutub positif dengan aliran listrik bertegangan tinggi sampai 2 kilovolt. ”Karbon dari asap rokok (karbon dioksida atau karbon monoksida) diurai, sisanya menjadi oksigen (O
IEYI berlangsung pada 28-30 Juni 2012. Karya ilmiah Hermawan dan Zihramna memperoleh penghargaan medali emas dari kegiatan yang diikuti sembilan negara Asia tersebut.
Peserta dari Indonesia lainnya, yang juga meraih medali emas, Linus Nara Pradhana, siswa kelas 1 SMP Petra Surabaya. Temuannya berupa helm berpendingin air. Empat peserta
Mereka sebelumnya para pemenang dan finalis perlombaan setiap tahun, National Young Inventors Awards (NYIA), yang diselenggarakan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Juni 2011. Kegiatan itu untuk merangsang minat riset di kalangan anak muda.
”Alat pengurai karbon dan oksigen itu disusun dengan komponen-komponen elektronik yang mudah ditemui dan dengan harga terjangkau,” kata Hermawan.
Keuntungan lain dari pemanfaatan T-Box adalah mampu menghasilkan oksigen yang dapat disalurkan kembali ke ruang merokok. Ini sangat menunjang kesegaran jika ruang merokok itu dijejali perokok.
Pembangkit frekuensi atau pulsa yang disebut
Timer merupakan rangkaian multivibrator pengendali waktu menyala atau mati saat T-Box menerima aliran asap rokok. Pengujian timer ini dengan
Timer dihubungkan trafo dan ignition coil yang diambil dari komponen sepeda motor sebagai penghasil listrik bertegangan tinggi. Dari ketiga komponen itu kemudian dipasang ke dalam sebuah kotak. Jadilah otak T-Box disertai komponen untuk mengatur dan menaikkan listrik bertegangan listrik.
Perangkat itu kemudian dipasang ke dalam kotak yang lebih besar. Kotak itu akan dialiri asap rokok.
Pada kotak tersebut dirangkai pula susunan pengikat karbon berupa sekrup yang nantinya dialiri listrik bertegangan tinggi di kutub positif.
Dibutuhkan PCB untuk memasang sekrup-sekrup baja antikarat. PCB yang digunakan Hermawan dan Zihramna itu berukuran 10 cm x 5 cm. Sekrup ini menerima aliran listrik 2 kilovolt dan mengikat karbon.
”Karbon yang melekat di sekrup itu bisa dibersihkan sehingga sekrup bisa digunakan terus,” kata Hermawan.
Timer mampu mengatur percikan listrik bertegangan tinggi pada sekrup-sekrup yang dipasang ketika asap rokok dialirkan. Unsur oksigen dan ozon yang terpisah kemudian terus saja melaju keluar kotak.
”Inilah keuntungan menggunakan T-Box, mendapatkan oksigen yang dapat dikembalikan ke ruangan,” katanya.
T-Box pada dasarnya sebuah rangkaian yang menghasilkan listrik bertegangan tinggi. Listrik itu dialirkan pada bagian runcing sekrup dan memunculkan percikan listrik yang kemudian mengikat karbon padat.
”Untuk aplikasi lain belum terpikirkan. Ini baru untuk ruang merokok saja,” kata Hermawan.
Sistem penguraian karbon dan oksigen dari senyawa karbon dioksida atau karbon monoksida, seperti digunakan untuk ruang merokok ini, sebetulnya berpotensi untuk pemanfaatan yang lain. Jika mampu dirancang lebih kecil dan aman untuk dijinjing, bisa saja
Ketika menembus asap pekat, dengan teknik seperti T-Box, masker yang digunakan evakuator sekaligus dapat menyuplai oksigen. Bila itu bisa
Mengenai hal itu, Hermawan belum bisa memastikannya. ”Kalau semacam itu yang diinginkan, butuh penelitian lebih lanjut,” katanya.