Penulis: Ester Lince Napitupulu
SMKN 4 Jakarta yang memiliki program keahlian berbasis teknologi dan rekayasa serta informasi dan komunikasi piawai dalam beberapa program perakitan. Sekolah ini melibatkan siswa mulai dari perakitan minitruk, mobil SUV, laptop, sepeda motor, mesin mobil Esemka, hingga mesin CNC.
Sekolah ini juga memiliki unit produksi (teaching factory) yang aktif dan berkembang. Sekolah yang berlokasi di Jalan Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, ini digandeng banyak perusahaan untuk merakit berbagai alat pelatihan dan praktik untuk pendidikan.
Para guru dan siswa di sekolah ini mengembangkan kemampuan merakit menjadi modifikasi. Salah satu hasilnya, mesin computer numerical control (CNC) batik sebagai solusi mudah membatik tulis tradisional dan modern.
Sebuah katalog produk setebal 42 halaman menampilkan tawaran produk alat-alat pendidikan hampir 100 jenis, seperti basic electrical trainer, inverter trainer, mesin CNC, mesin otomotif. Sekolah ini digandeng perusahaan seperti Citralab, Focus Toolsindo, dan Auto-Tech Mandiri dalam perakitan alat-alat pendidikan.
Sekolah memakai potensi program keahlian menjadi beragam produk yang dipakai di sekolah. Bangku, meja, serta lemari di sejumlah ruangan guru dan kelas merupakan buah karya siswa. Produk furnitur yang melibatkan siswa ini dikerjakan siswa dari program keahlian furnitur. Sekolah ini pernah digandeng perusahaan pengekspor furnitur kayu ke Eropa.
Di halaman sekolah nan hijau dengan taman cukup luas, pot- pot bunga berukuran besar dari batu beton juga dibuat siswa. Kursi-kursi besi di berbagai sudut sekolah juga dibuat siswa bidang teknik konstruksi batu beton.
Pengerjaan instalasi dan perawatan AC sekitar 60 unit hingga listrik di ribuan titik juga dikerjakan sendiri. Potensi siswa dimanfaatkan secara profesional agar siswa punya banyak kesempatan untuk melatih keahlian.
Sekolah ini mampu mengembangkan perakitan laptop yang murah secara rutin karena memiliki program tiap siswa memiliki laptop sendiri. Sekolah ini mengembangkan pembelajaran serta ujian secara online.
Kepala SMKN 4 Jakarta Wahidin Ganef mengatakan, ”Kami berusaha supaya siswa terus memiliki kesempatan untuk berpraktik dalam pembelajaran di sekolah. Kesempatan ini bukan sekadar mengasah keterampilan siswa, melainkan agar siswa mengembangkan karakter sebagai pekerja yang baik dan unggul,” kata Ganef.
Budaya unggul
Meski berada di pinggiran dan peminatnya tidak membeludak seperti SMK favorit lain di Jakarta, sekolah ini menjadi salah satu unggulan di DKI Jakarta. Dalam hal perakitan dan pengembangan CNC, sekolah ini menjadi rujukan. Sekolah ini juga sering mengadakan program pelatihan pengoperasian mesin CNC bagi siswa dan guru sekolah lain serta masyarakat umum.
Menurut Ganef, sekolah mengembangkan budaya unggul dalam berbagai aspek. Dengan cara ini, lulusan SMKN 4 Jakarta diharapkan bisa memuaskan kebutuhan pengguna dan mampu mengembangkan kewirausahaan.
Dia menambahkan, sekolah merekrut alumni SMKN 4 Jakarta dan SMK dari daerah lain yang unggul, terutama yang pernah menang lomba keterampilan siswa (LKS) nasional hingga yang pernah mewakili Indonesia di ajang World Skill. Mereka ditawari jadi pendamping guru dalam mengembangkan unit produksi dan menjadi pelatih siswa ke LKS. ”Mereka kami kuliahkan sesuai program keahlian. Kalau nanti guru-guru pensiun, kami sudah punya pengganti yang andal,” katanya.
Cara seperti ini mampu mendongkrak prestasi siswa dan membuat SMKN 4 Jakarta berkibar dalam ajang LKS SMK Tingkat Nasional.
Menurut Ganef, selama ini, siswa di bagian furnitur dan konstruksi batu beton mampu unjuk prestasi di LKS SMK Tingkat Nasional. Mulai tahun ini, sekolah menambah prestasi di ajang lomba mesin. Ada lima siswa sekolah ini yang mewakili DKI Jakarta dalam lomba mesin.
Eko Ariadi, Wakil Kepala SNKN 4 Jakarta Bidang Kurikulum, mengatakan, sekolah menyiapkan siswa untuk bisa menjadi pekerja terampil dan terdidik di luar negeri. Sekolah menawarkan praktik kerja industri di Malaysia sekitar enam bulan sebagai langkah awal untuk menyiapkan siswa menerima tawaran kerja di luar negeri.
Eko menyebutkan, sekolah berorientasi menyiapkan siswa bekerja di Korea Selatan dan Jepang. Permintaan tenaga kerja menengah dalam bidang teknik, furnitur, dan bangunan cukup tinggi.
Sekolah mewajibkan pendidikan Bahasa Jepang dan Bahasa Inggris sejak kelas X agar siswa menguasai bahasa asing sebagai modal awal. Selain itu, pendidikan yang wajib diikuti siswa adalah taekwondo, penguatan Matematika, dan menggambar dengan komputer.
Tawaran pekerjaan
Pengembangan teaching factory lewat career center di sekolah ini cukup berkembang. Edhi Suhendra, Kepala Bagian Career Center SMKN 4 Jakarta, mengatakan, banyak perusahaan memercayakan produksi sejumlah produk kepada sekolah ini.
Produksi yang rutin dilakukan di sekolah antara lain komponen kecil sepeda motor hingga 15.000 onderdil mesin. Ada pula tawaran membuat 48.000 sendok plastik per hari hingga merakit amplifier untuk pengeras suara.
Pemesanan furnitur kayu yang didesain dan diproduksi siswa juga mengalir dari sekolah, perusahaan, dan individu. Demikian juga proyek pembangunan rumah atau gedung kantor, mulai dari mendesain hingga membangun. Selain memiliki karyawan profesional, siswa juga dilibatkan dalam proses produksi.
Sekolah ini memodifikasi mesin CNC reuters untuk membuat bodi gitar listrik. Setelah merakit, sekolah mendorong modifikasi dan penciptaan produk sendiri.
Minitruk
Perakitan yang sedang difokuskan sekolah adalah perakitan minitruk yang semua komponennya diimpor dari China. Guru dan siswa sudah menyelesaikan 12 minitruk dari 17 unit yang direncanakan. Bahkan, sekolah telah memamerkannya dalam beberapa ajang, termasuk di Pekan Raya Jakarta.
Ganef menyatakan, sebenarnya produsen dari China mendukung program sekolah ini. Pengembangan tahap lanjut untuk memproduksi beberapa komponen di SMKN 4 Jakarta, seperti bak dan kerangka minitruk, sudah mendapat lampu hijau.
”Kami berharap pengembangan ini didukung. Secara bertahap, kami bisa belajar untuk mengembangkan mobil nasional sendiri karena potensi di SMK ada,” ujar Ganef.
Marudut Simanjuntak, guru Otomotif SMKN 4 Jakarta, menuturkan, minitruk mampu mengangkut beban 2,5 ton.
Sekolah merakit satu minitruk tiap minggu dengan melibatkan siswa. Minitruk berbahan bakar diesel ini memiliki kapasitas 1.800 cc. Harga jualnya Rp 132 juta.
”Kami berharap penjualan bisa baik. Dengan demikian, siswa terus dapat berlatih untuk merakit dan memproduksi beberapa komponen di sekolah,” kata Simanjuntak.
Dalam bidang otomotif, sekolah ini telah unjuk prestasi merakit mobil SUV 2000 cc. Sekolah ini juga merakit 200 mesin mobil Esemka serta 50 sepeda motor Kanzen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.