Kronologi "Bullying" di SMA Don Bosco

Kompas.com - 27/07/2012, 13:21 WIB
Alfiyyatur Rohmah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak SMA Don Bosco Pondok Indah akhirnya memberikan keterangan terkait kasus dugaan kekerasan yang dilakukan siswa senior terhadap yuniornya (bullying). Peristiwa ini terjadi pada Selasa (24/7/2012) lalu. Salah satu keluarga siswa yang menjadi korban kekerasan mengungkapkan peristiwa itu melalui jejaring sosial Twitter. Aksi kekerasan itu diduga melibatkan delapan siswa.

Wakil Kepala SMA Don Bosco Gerardus Gantur mengungkapkan, peristiwa itu terjadi sepulang sekolah dan bukan saat berlangsungnya masa orientasi siswa (MOS).

"Kejadian tersebut terjadi pada hari Selasa setelah pulang sekolah. Bukan saat MOS. MOS kan tanggal 17-19 (Juli) kemarin," kata Gerardus dalam jumpa pers di SMA Don Bosco Pondok Indah, Jakarta Selatan, Jumat (27/7/2012).

Seperti dituturkan Gerardus, peristiwa tersebut secara kronologis terjadi pada sekitar pukul 13.45, Selasa lalu. Berdasarkan laporan yang diterima pihak sekolah, terdapat tujuh siswa kelas I yang diajak senior mereka untuk berkumpul di salah satu tempat di kawasan pertokoan belakang kantor BCA, Jalan Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Sebelum ke sana, menurut Gerardus, siswa kelas I mendapatkan pesan via BlackBerry Massanger (BBM) dari siswa kelas III untuk datang ke sebuah apartemen. Setelah itu, siswa kelas I dibawa ke sebuah tempat bernama "Pertok Taman Hijau Baru".

Menurut pengakuan korban, kata Gerardus, para siswa baru itu diminta duduk dan menunduk. Satu per satu wajah siswa ditutup menggunakan jaket. Kemudian, di antara mereka ada yang mengalami tindak kekerasan, antara lain ditempeleng, dipukul, dan disundut rokok.

Pada kesempatan yang sama, Manajer Pendidikan SMA Don Bosco Ibnu Markatab mengatakan, pihak sekolah telah mengundang semua orangtua murid yang menjadi korban dan siswa senior yang diduga terkait masalah tersebut, untuk melakukan mediasi. Pihak sekolah mencoba mengonfrontasi dan mencocokkan informasi berdasarkan keterangan korban dan terduga.

Sementara itu, Ketua OSIS SMA Don Bosco Florianus Adel mengatakan, kejadian tersebut tidak berhubungan dengan kegiatan MOS. Siswa kelas III yang terlibat MOS hanya sebagian dan anggota OSIS. Adapun delapan siswa yang diduga melakukan tindak kekerasan bukan anggota OSIS. 

Informasi adanya bullying di SMA Don Bosco berawal dari Twitter milik SL, seorang ibu tiga anak. SL mengungkapkan, Ary, seorang siswa kelas I SMA Don Bosco, telah menjadi korban kekerasan siswa senior dan alumnus sekolah tersebut.

"Dua hari lalu (Ary) pulang sekolah babak belur," tulis SL, Kamis (26/7/2012).

Ia kemudian menulis, pihaknya langsung membawa korban ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya lebam pada bagian rusuk, memar di wajah, dan bekas sundutan rokok pada leher Ary.

Menurut pengakuan korban kepada ibunya, dua hari lalu ia diculik ke lokasi yang tidak disebutkan, dari sekitar pukul 14.00 sampai pukul 22.00. Ia dihadapkan pada 18 remaja, delapan di antaranya adalah siswa kelas III SMA yang sama. Sisanya diduga alumnus sekolah tersebut. Mereka lalu memukul korban yang berdiri membelakangi mereka.

"Dipulangkan naik taksi, telepon disuruh dimatikan," tulis SL.

Korban pun diancam akan "dihabisi" jika mengungkap kejadian tersebut ke pihak luar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
    Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

    Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

    • Baca semua berita tanpa iklan
    • Baca artikel tanpa pindah halaman
    • Akses lebih cepat
    • Akses membership dari berbagai platform
    Pilihan Tepat!
    Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
    Masuk untuk aktivasi
    atau
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    atau