JAKARTA, KOMPAS.com - Beasiswa Bidik Misi untuk perguruan tinggi swasta (PTS) batal dikucurkan. Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdikbud Illa Sailah mengungkapkan, pembatalan terjadi karena Kementerian Keuangan (Kemkeu) menolak mengucurkan dana beasiswa Bidik Misi untuk PTS. Program beasiswa Bidik Misi ini merupakan beasiswa yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kemdikbud.
"Kemkeu menolak untuk mengucurkan dananya," kata Illa, kepada Kompas.com, Minggu (30/7/2012) malam, di Jakarta.
Ia mengungkapkan, alasan Kemkeu adalah pencairan beasiswa Bidik Misi untuk PTS merupakan bagian dari jaring pengaman sosial terhadap rencana kenaikan harga BBM bersubsidi beberapa waktu lalu. Mengingat harga BBM batal dinaikkan, maka alokasi beasiswa Bidik Misi untuk PTS tidak jadi di kucurkan.
Illa mengakui, keberadaan beasiswa Bidik Misi untuk kampus swasta memang awalnya digunakan sebagai kompensasi atas kenaikan harga BBM bersubsidi. Kemdikbud sendiri belum mendapatkan alternatif anggaran lain untuk mewujudkan program beasiswa Bidik Misi bagi PTS.
"Kami belum memiliki pandangan dapat uang dari mana. Jadi sementara ditahan dulu," ungkapnya.
Illa juga mengatakan, kabar ini akan segera disampaikan ke seluruh Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis). Ia berharap, informasi ini diharapkan dapat diteruskan pada kampus-kampus swasta yang sebelumnya sudah diprioritaskan untuk menerima alokasi beasiswa Bidik Misi.
Seperti diketahui, beasiswa Bidik Misi untuk PTS hanya akan dikucurkan pada program studi (prodi) yang sudah terakreditasi.
Meski demikian, Illa menegaskan, penolakan Kemkeu terhadap pengucuran Bidik Misi untuk PTS tidak akan mengganggu pengucuran kuota Bdik Misi tambahan untuk PTN. Selain itu, unit cost Bidik Misi untuk PTN tetap senilai Rp 12 juta per siswa per tahun.
"Uang tadi digunakan untuk menggratiskan beban SPP dan uang saku mahasiswa penerima bidik misi," kata Illa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.