Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Morotai Targetkan "Satu Rumah Satu Sarjana"

Kompas.com - 30/07/2012, 15:08 WIB
Kontributor Halmahera, Anton Abdul Karim

Penulis

MOROTAI, KOMPAS.com - Bupati Kabupaten Pulau Morotai Rusli Sibua mengatakan, pendirian perguruan tinggi baru di daerahnya merupakan upaya untuk memacu peningkatan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, pemerintah mendirikan Universitas Pasifik yang diharapkan dapat mengurangi angka putus sekolah di Kabupaten Pulau Morotai. Pendirian universitas ini juga salah satu upaya untuk mewujudkan program "Satu rumah satu sarjana".

"Saya ingin meningkatkan sumber daya manusia di Morotai. Jadi, kami membuat program satu rumah satu sarjana," kata Rusli, Senin (30/7/2012).

"Target kita, ke depan orang Morotai ini harus semua S-1. Bila perlu, yang sudah S-1 harus lanjut ke S-2," lanjutnya.

Bagi lulusan SMA yang akan melanjutkan ke pendidikan tinggi, diberikan sejumlah kemudahan di Universitas Pasifik. Di antaranya, berupa biaya murah selama kuliah dan gratis masuk perguruan tinggi alias mendaftar secara cuma-cuma.

Setiap tahunnya, pemerintah kabupaten akan menganggarkan sebesar Rp 5 miliar melalui APBD untuk subsidi biaya kuliah bagi mahasiswa Universitas Pasifik. Dengan adanya subsidi ini, diharapkan biaya SPP akan ditekan hingga menjadi yang paling murah di antara universitas yang ada di Indonesia.

Menurut Rusli, dalam rentang waktu 5 tahun terakhir, lulusan SMA dan sederajat di Morotai yang melanjutkan studi ke perguruan tinggi hanya sekitar 30 persen. Sisanya, sebesar 70 persen tidak melanjutkan ke perguruan tinggi karena putus sekolah. Rata-rata lulusan SMA tidak melanjutkan studi ke perguruan tinggi dengan alasan tidak ada biaya.

Rusli sendiri tidak bisa menjamin 30 persen lulusan SMA yang melanjutkan studi di perguruan tinggi bisa berhasil seutuhnya.

"Dari 30 persen itu pun masih ada yang putus ditengah jalan. Semua itu karena faktor biaya karena banyak orangtua yang tidak mampu," tutur Rusli. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com