Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Status ISI Ditingkatkan Jadi ISBI

Kompas.com - 31/07/2012, 17:52 WIB

Oleh I Ketut Sutika

Gamelan, instrumen musik tradisional Bali hampir tidak pernah sepi ditabuh untuk mengiringi gerak dan olah tubuh berbagai jenis tarian di kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.

Sejumlah remaja pria dan wanita, termasuk mahasiswa mancanegara dengan tekun belajar tabuh dan tari Bali di bawah bimbingan dosen untuk mencetak seniman andal yang berwawasan  luas, serta menguasasi  ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek).

Sebuah bangunan kampus seperti wantilan, yang dimiliki  setiap banjar (dusun) di Pulau Dewata, adalah bagian dari fasilitas kampus ISI Denpasar yang tidak pernah sepi dari proses belajar mengajar dalam bidang tabuh dan tari Bali.

Bangunan yang berlokasi di bagian timur laut komplek kampus luasnya sekitar empat hektare itu, ibarat "Kawah  Chandra Dimuka", tempat menggembleng calon sarjana seni tabuh, tari Bali maupun seni lukis, tutur Rektor ISI Denpasar Prof Dr I Wayan Rai S.MA.

Hanya keseriusan dan kesungguhan terpancar dari wajah-wajah mahasiswa, hasilnya  mampu menciptakan minimal sebuah karya cipta bidang seni  tari maupun tabuh yang dapat dipertanggungjawabkan dihadapan tim dosen penguji dalam meraih gelar sarjana seni (S-1).

Menjadi kewajiban bagi setiap mahasiswa dalam mengakhiri studinya untuk menciptakan sebuah apresiasi seni tari dan tabuh sesuai bidang studi yang digelurinya.

Kondisi demikian mengantarkan satu-satunya lembaga pendidikan tinggi seni di Pulau Dewata mempunyai peluang untuk menjadi perguruan tinggi yang berkualifikasi  bertaraf internasional.

Kualifikasi bertaraf internasional itu sudah mendekati kenyataan, mengingat mahasiswa mancanegara mulai tertarik mengikuti pendidikan yang mengedepankan penguasaan seni dan budaya Bali, disamping telah menjalin kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi seni di luar negeri.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan meningkatkan status ISI Denpasar menjadi Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI). Rencana peningkatan status ISI itu dilakukan bersamaan dengan empat lembaga pendidikan tinggi seni lainnya di Tanah Air.

Dari segi sdm dan fasilitas pendukung, ISI Denpasar dinilai telah memenuhi berbagai persyaratan yang ditetapkan untuk ditingkatkan statusnya menjadi ISBI.

Adanya peningkatan status dari ISI menjadi ISBI memungkinkan satu menambah satu Fakultas baru menyangkut ilmu kebudayaan, sehingga payung hukumnya menjadi lebih luas.

Potensi besar

ISI Denpasar, satu-satunya lembaga pendidikan tinggi seni di kawasan Indonesia timur selama ini mengembangkan program studi menyangkut tabuh, tari serta seni rupa dan disain.

ISI merupakan cikal bakal dari Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI), yang kemudian berubah status menjadi Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) dan sekarang menjadi ISI.

Lembaga pendidikan tinggi seni itu memiliki potensi besar  dalam pengembangan,  pelestarian tabuh, tari dan budaya Bali, sekaligus modal dan kekuatan untuk memenangkan setiap persaingan yang semakin ketat di era global.

ISI Denpasar selain statusnya akan ditingkatkan menjadi ISBI, juga mendapat tugas dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk merintis pendirian ISBI di Papua.

Prof Rai beserta Pembantu Rektor II  Dr Gede Arya Sugiartha dan tim yang beranggotakan tujuh orang sudah datang ke Papua selama lima hari, 11-14 Juli lalu untuk merintis pendirian ISBI.

Dalam pertemuan dengan berbagai elemen, termasuk  Rektor Universitas Cendrawasih, Gubernur Provinsi Papua  diwakili Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Papua, Drs Elia I Loupatty,MM.

Budayawan dan pemerhati seni di Papua umumnya menyangkut baik dan berbangga atas rencana pembangunan ISBI di daerah itu. ¿Ini merupakan kerinduan masyarakat yang sudah sejak lama, khususnya seniman maupun budayawan, sehingga kita menyambut baik dengan akan dibangunnya ISBI di Papua,¿ ujar Elia Loupatty seperti yang ditirukan Prof Rai.

Kebijakan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merupakan yang  pertama terkait akumulasi dari Dirjen Dikti yakni ISI dikonversi menjadi Institut Seni dan
Budaya Indonesia (ISBI).

Peningkatan ISI Denpasar menjadi ISBI maupun pembangunan ISBI di Papua merupakan bagian dari kebijakan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh untuk untuk meningkatkan status empat ISI menjadi ISBI dan pembangunan empat ISBI baru di Tanah Air.

Tiga pembangunan ISBI lainnya masing-masing difasilitasi ISI Padang Panjang untuk pendirian ISBI Aceh, ISI Yogyakarta merintis ISBI di Kalimantan Timur dan ISI Surakarta membangun ISBI Makasar, Sulawesi Selatan.

Empat ISI di Indonesia yang  ditingkatkan statusnya selain ISI Denpasar, juga ISI Padang Panjang, ISI Yogyakarta  dan ISI Surakarta.

Dengan peningkatan status maupun pembangunan ISBI diharapkan mampu mencetak generasi muda Indonesia  untuk memenangkan setiap persaingan yang semakin ketat di era global.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com