Jajang Priatna, guru Bahasa Indonesia SMAN 5 Kota Bandung, Jawa Barat, yang terdaftar pada uji kompetensi guru (UKG) pukul 14.00-16.00, mengatakan, koneksi belum berhasil. ”Guru yang UKG Bahasa Indonesia jam pertama dan kedua juga tidak bisa terkoneksi,” kata Jajang yang mengikuti ujian di SMPN 1 Kota Bandung. Hampir di semua daerah di Jawa Barat, UKG Bahasa Indonesia tidak berhasil.
Tri Djoko, pengurus Federasi Guru Independen Indonesia Banyumas, Jawa Tengah, melaporkan, UKG hari kedua juga gagal karena koneksi internet gagal.
Ishanurhamid, Ketua Forum Martabat Guru Indonesia Lampung Selatan, menyayangkan UKG yang gagal pada Senin dan Selasa.
Sejumlah organisasi guru meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan segera mengevaluasi kegagalan UKG online. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh didesak menghentikan dulu pelaksanaan UKG agar tidak merugikan guru.
”Persoalan teknis masih terjadi di banyak daerah. Sebaiknya Mendikbud mengambil langkah cepat untuk menghentikan sementara UKG online sampai siap,” kata Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia Sulistyo.
Ketua Dewan Pengurus Pusat Forum Komunikasi Guru Bantu Indonesia Ayub Joko Pramono mengatakan, kegagalan UKG karena hal teknis menunjukkan program ini berbau proyek.
Dhitta Puti Sarasvati, Direktur Riset dan Pengembangan Program Ikatan Guru Indonesia, menyatakan, pemetaan guru lewat UKG justru menunjukkan sistem evaluasi dalam pendidikan yang tidak berjalan.
Secara terpisah, Mendikbud mengatakan, pelaksanaan uji kompetensi guru akan tetap dilanjutkan meski mengalami kendala teknis di sejumlah daerah. Kendala teknis tidak akan menggagalkan UKG yang dinilai pemerintah penting bagi pemetaan kompetensi guru.