Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemdikbud: Jangan Cari Kambing Hitam

Kompas.com - 01/08/2012, 08:20 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidik (BPSDMP-PMP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Syawal Gultom mengatakan, pelaksanaan uji kompetensi guru harus dilaksanakan dengan tertib dan disiplin. Ia juga mengimbau semua pihak agar tidak mencari kambing hitam atas fenomena tidak memuaskan dari pelaksanaan UKG.

"Dalam UKG, yang terpenting adalah tertib dan disiplin. Bukan mencari siapa yang salah dan siapa yang benar," kata Syawal di Gedung Kemdikbud, Jakarta, Selasa (31/7/2012).

Ia menjelaskan, sistem online merupakan cara yang paling efisien dalam melaksanakan UKG. Sebab, jika dilaksanakan secara manual, akan memerlukan biaya dan energi yang lebih untuk menyelenggarakannya meskipun faktanya tetap ada keringanan bagi guru yang daerahnya belum memiliki fasilitas internet untuk melaksanakan UKG secara manual.

"Bayangkan sejuta guru yang diuji, bagaimana memeriksa sebanyak itu. Sangat tidak efisien," ujarnya.

Oleh sebab itu, kata Syawal, UKG digelar dalam dua gelombang. Hal ini untuk menyiasati efektivitas melakukan pengawasan di 3.500-an lokasi UKG.

Gelombang pertama dimulai sejak Senin (30/7/2012) hingga 12 Agustus 2012. Adapun gelombang kedua dimulai pada 2 Oktober 2012 hingga 2 November 2012.

"Maka, dari awal kita desain dua gelombang. Semua yang bermasalah di gelombang pertama kita gabung di gelombang kedua itu," tutur Syawal.

Seperti diberitakan, pelaksanaan UKG online di hari pertama dan kedua diwarnai sejumlah masalah. Secara umum, banyak guru di sejumlah daerah yang akhirnya gagal mengikuti UKG karena terganjal sistem (komputer) yang tidak berjalan. Kemdikbud berkilah, sistem menjadi tidak berjalan karena banyak guru yang mengubah data tanpa konformasi. Akibatnya, sistem tidak mengenali dan tidak berjalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com