Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bidik Misi untuk PTS Tak Dibatalkan, Hanya Ditunda

Kompas.com - 01/08/2012, 09:55 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menegaskan, program beasiswa Bidik Misi untuk Perguruan Tinggi Swasta (PTS) tidak dibatalkan. Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti), Illa Sailah, menyampaikan, kementerian masih terus berupaya agar Kementerian Keuangan (Kemkeu) segera mencabut tanda bintang pada pos anggaran beasiswa siswa miskin dalam APBN-Perubahan 2012.

"Jadi bukan dibatalkan, tetapi ditangguhkan oleh Kemkeu menyusul harga BBM yang batal naik. Artinya di-pending, sampai kondisi keuangan negara memungkinkan dan bisa didistribusikan untuk beasiswa," kata Illa kepada para wartawan, Selasa (31/7/2012) malam, di Jakarta.

"Bidik Misi itu hanya gumpalan kecil jika dibandingkan anggaran pendidikan lainnya. Masih kami perjuangkan agar tanda bintangnya dicabut," lanjutnya.

Rencananya, beasiswa Bidik Misi untuk PTS akan diberikan pada 2.000 mahasiswa miskin sebagai kompensasi kenaikan harga BBM. Tetapi nyatanya rencana itu urung terealisasi lantaran belum mendapat restu dari Kemkeu.

Secara matematis, 2.000 beasiswa Bidik Misi PTS akan menyedot anggaran negara sekitar Rp 12 miliar. Setiap mahasiswa akan mendapat suntikan dana Rp 6 juta per semester atau Rp 1 juta di setiap bulannya.

Selain bentuk kompensasi kenaikan harga BBM, beasiswa Bidik Misi sengaja digelontorkan oleh pemerintah sebagai upaya memperluas akses sekaligus untuk mendongkrak Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tinggi.

Beasiswa Bidik Misi mulai diberikan sejak tiga tahun lalu. Akan tetapi baru menyentuh mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Hingga saat ini beasiswa Bidik Misi yang telah digelontorkan untuk mahasiswa di PTN mencapai 90.000 beasiswa dengan unit cost Rp 12 juta per tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com