Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UKG Bisa Dipindah

Kompas.com - 02/08/2012, 03:12 WIB

Jakarta, Kompas - Penyelenggaraan uji kompetensi guru masih dikaji. Di daerah-daerah yang gagal melakukan UKG karena masalah koneksi internet akan segera dilakukan perbaikan. Namun, jika tidak bisa ditangani, penyelenggaraan UKG bisa dipindah ke lokasi lain.

”Lokasi mana saja yang gagal melaksanakan uji kompetensi guru (UKG) akibat masalah teknis sedang didata,” kata Syawal Gultom, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Rabu (1/8), di Jakarta.

Syawal mengatakan, peserta yang masih gagal terkoneksi dan tidak bisa mengikuti UKG akan disertakan dalam gelombang kedua pada 2 Oktober-2 November 2012.

Masih gagal

Sementara di sejumlah daerah, pelaksanaan UKG daring (online) hari ketiga, Rabu, masih bermasalah. Bahkan, ada sejumlah lokasi ujian yang sama sekali gagal tersambung ke server pusat.

Emanuel Sri Joko, guru Bahasa Inggris SMP Marsudirini Bekasi, yang memasukkan nomor peserta UKG dan nomor unik pendidik tenaga kependidikan, berhasil log in. Namun, yang keluar materi ujian Bahasa Inggris SMA.

Peserta UKG online lain mengeluhkan soal ujian yang ada gambarnya, tetapi tidak muncul. Ada juga soal-soal yang tidak lengkap. Akan tetapi, para guru tetap harus menjawab. Alhasil, banyak guru yang nilainya tidak mencapai batas minimal 70 dari 100 soal. Ada guru yang nilainya nol atau di bawah lima.

Sampai kemarin, para guru yang ikut ujian di SMAN 3 Kota Semarang tidak juga berhasil mengakses materi soal dari server pusat. Para guru yang setia hadir sesuai jadwal hanya bisa pasrah dengan kegagalan koneksi internet yang menyebabkan mereka tidak jadi ujian.

”Semua prosedur sudah kami ikuti sesuai petunjuk, tetapi tetap tidak bisa berhasil koneksi ke server pusat,” kata Suratman, penanggung jawab TI untuk UKG online di SMAN 3 Semarang.

Sekretaris Jenderal Federasi Guru Seluruh Indonesia Retno Listyarti mengatakan, pemantauan di delapan provinsi, pelaksanaan UKG online yang tidak baik merugikan guru. Para guru telah meninggalkan jam pelajaran. Mereka juga menanggung biaya transportasi yang mahal.

”Masalah yang paling mendasar, ternyata soal-soal yang diujikan tidak valid. Sangat tidak pas untuk mengukur kompetensi profesional dan pedagogik guru,” kata Retno.

Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia Sulistyo meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjelaskan secara terbuka UKG online.

Terpisah, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh menjelaskan, ia telah meminta Kepala Badan Pengembangan SDM untuk mengecek daerah mana saja yang bermasalah. Ia juga mengakui tidak sempat melakukan dummy test untuk memastikan tidak ada masalah teknis pada jaringan internet. (LUK/ELN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com